Selasa 06 Jan 2015 21:25 WIB

Satpol PP Bandung Turunkan Iklan Reklame Rokok Mesum

Rep: C63/ Red: Karta Raharja Ucu
Iklan rokok yang dinilai berbau mesum di papan reklame. Iklan ini sudah muncul di sejumlah kota, seperti Bandung, Cirebon, dan Jakarta.
Foto: IST
Iklan rokok yang dinilai berbau mesum di papan reklame. Iklan ini sudah muncul di sejumlah kota, seperti Bandung, Cirebon, dan Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satpol PP Kota Bandung menurunkan reklame iklan rokok A Mild yang dinilai mesum. Diturunkannya iklan yang menampilkan gambar sepasang pemuda pemudi sedang berpelukan itu karena desakan dari masyarakat.

"Ada keluhan warga yang disampaikan melalui twitter, kemarin kita langsung kita bersihkan (papan reklame tersebut)," ujar Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah Satpol PP Kota Bandung Teddy Wirakusumah saat dihubungi Republika di Bandung, Selasa (6/1).

Baca Juga

Menurut Teddy iklan yang meresahkan tersebut hanya ada satu titik di Kota Bandung yakni di Jalan Cihampelas. Timnya pun langsung menurunkan papan reklame pada Senin (5/1). Selain papan reklame yang dianggap meresahkan, Teddy mengatakan timnya dilapangan juga membersihkan papan reklame jenis rokok lainnya.

"Setidaknya ada 40 titik kami bersihkan, ada yang permanen dan insidental, nah kalau yang papan rokok pasangan itu cuma satu kita temukan di Bandung," ujarnya.

Penurunan papak reklame bertuliskan 'Mula-mula malu-malu, lama-lama mau' itu langsung diapresiasi warga. Masih di akun twitter Satpol PP Kota Bandung, seorang warga mengaku puas atas respon cepat penurunan tersebut.

"Apresiasi untuk Bandung dengan tim @satpol ppbdg yang cepat merespon iklan rokok mesum #iklan sesat,tks pak," tulis akun @rickicahyana.

Penuturan serupa disampaikan Adrian Witarsa (25). Ia menilai keberadaan iklan tersebut tidak pantas untuk disaksikan secara umum. Sebab menurutnya, masyarakat yang melihat bukan hanya dari kalangan dewasa saja.

"Namanya juga di jalan yang lihat kan siapa aja, anak-anak juga melihat, masa disuguhkan begitu," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement