Sabtu 03 Jan 2015 13:57 WIB

Pemeriksaan DNA Korban QZ8501 Dilakukan di Jakarta

Rep: c74/ Red: Mansyur Faqih
 Tim SAR gabungan membawa peti jenazah korban kecelakaan pesawat Airasia QZ-8501 di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimatan Tengah, Jumat (2/1), untuk diterbangkan ke Surabaya. (Republika/Agung Supriyanto)
Tim SAR gabungan membawa peti jenazah korban kecelakaan pesawat Airasia QZ-8501 di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimatan Tengah, Jumat (2/1), untuk diterbangkan ke Surabaya. (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri akan memeriksaan sampel DNA jenazah korban pesawat Air Asia QZ8501 di Jakarta. Saat ini kondisi jenazah mulai rusak karena tenggelam di air laut. 

Anggota Tim Disaster and Victim Polda Jawa Timur Komisaris Besar Hery Wijatmoko mengatakan proses pemeriksaan DNA akan dilakukan di Indonesia. Yaitu, dilakukan di Pusdokkes Polri di Jakarta. Ia mengatakan sampai saat ini masih dalam tahap progresif.

"Untuk jenazah yang tak ada sidik jarinya, diambil struktur gigi, kalau gigi juga tidak ada, maka kita berharap pada proses pemeriksaan DNA," kata Hery di Mapolda Jawa Timur, Sabtu (3/1).

Anggota tim DVI lainnya Dr Budi Sampurna mengungkapkan, DNA menjadi satu dari tiga data primer yang dibutuhkan dalam proses identifikasi. DNA korban itu adalah data ante-mortem yang berguna sebagai pencocokan sampel DNA pada jasad korban. 

Dua data primer lainnya yakni sidik jari dan struktur gigi. Budi mengatakan, identifikasi tahap pertama biasanya dilihat dari sidik jari.

Budi menambahkan, apabila tidak bisa melalui sidik jari maka langkah selanjutnya adalah mencocokkan struktur gigi. Apabila kedua elemen itu tak bisa diidentifkasi, maka DNA menjadi penentu. 

Saat ini sudah terkumpul 128 sampel DNA yang diambil dari keluarga korban yang sedarah. "Sample DNA paling kuat bertahan bisa sampai 100 tahun," kata Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement