Senin 15 Dec 2014 12:35 WIB

Survei: 80 Persen Publik Ingin Tokoh Muda Jadi Ketum Partai

Rep: c73/ Red: Bilal Ramadhan
Direktur eksekutif Cyrus Network, Hasan Nasbi menjadi pembica dalama konfernsi pers lembaga-lembaga penyelenggara Quick Count Pilpres 2014 di Hotel Century, Jakarta, Kamis (10/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Direktur eksekutif Cyrus Network, Hasan Nasbi menjadi pembica dalama konfernsi pers lembaga-lembaga penyelenggara Quick Count Pilpres 2014 di Hotel Century, Jakarta, Kamis (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Hasil survei nasional 'Regenerasi Partai Politik' yang diselenggarakan Cyrus Network memperlihatkan, bahwa 80 persen publik menginginkan agar partai politik dipimpin oleh tokoh muda.

"Secara umum, 80 persen responden menginginkan agar partai politik dipimpin oleh ketua umum yang berusia 41-50 dan 51-60 tahun," kata CEO Cyrus Network, Hasan Nasbi, dalam seminar hasil survei di Resto D’Consulate, Jakarta Pusat, Senin (15/12).

Sedangkan sebanyak 61 responden, ia melanjutkan, menginginkan sebaiknya tokoh parpol berusia di atas 60 tahun ditempatkan sebagai Dewan Pembina, Dewan Pertimbangan atau Penasehat partai dan bukan pengurus harian partai.

Ia mengatakan, hasil survei memperlihatkan jika pola dukungan masyarakat dan internal partai terhadap Megawati Soekarno Putri dan Aburizal Bakrie hampir mirip. Sementara itu, Prabowo Subianto memiliki kesamaan pola dukungan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutnya, publik menilai Mega dan Aburizal Bakrie dinilai sudah cukup lama di partai. Sementara Di Golkar, sudah tersedia tokoh-tokoh pengganti. Hal yang sama juga di PDIP. Sementara di partai Demokrat dan Gerindra, menurutnya, walaupun muncul nama baru, akan tetapi itu belum bisa menyamai ketokohan Prabowo dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Survei menunjukkan, 48 persen responden menilai Megawati layak untuk melanjutkan kepemimpinan di PDIP. Jika dibandingkan dengan tokoh PDI-P lainnya, dukungan terhadap Mega untuk menjadi ketua umum hanya sebesar 16 persen. Sementara, Puan Maharani menempati dukungan sebesar 18 persen. Dan Joko Widodo lebih unggul dari keduanya, yaitu memperoleh dukungan sebesar 26 persen.  

Survei tersebut menjaring opini masyarakat, terhadap empat parpol besar yaitu PDIP, Golkar, Gerindra, dan Partai Demokrat. Survei digelar pada 1-7 Desember 2014, dengan jumlah responden sebanyak 1.220 orang. Responden tersebar pada 122 desa terpilih di 33 provinsi di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement