Jumat 07 Nov 2014 13:28 WIB

Pak Jokowi, Kalau Naikkan BBM, Pengangguran Bakal Bludak

Petugas mengisi BBM di salah satu SPBU di Jakarta,
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas mengisi BBM di salah satu SPBU di Jakarta,

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi menyatakan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi berpotensi meningkatkan jumlah pengangguran yang ada di berbagai wilayah kabupaten/kota.

"Tentu harus ada langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi kemungkinan itu," kata Aras Mulyadi kepada pers di Pekanbaru, Jumat.

Menurut dia, potensi tingginya angka pengangguran setelah penaikkan harga BBM bersubsidi akan dominan terjadi di kota-kota besar termasuk Pekanbaru.

Menurut data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Pekanbaru, jumlah pengangguran di daerah ini mencapai angka 29 ribu jiwa atau berkisar 6,65 persen dari jumlah angkatan kerja yang mencapai 442.000 jiwa.

Kepala Disnaker Pekanbaru, Johnny Sarikoen mengatakan, saat ini penduduk Kota Pekanbaru yang masuk dalam penduduk usia kerja mencapai 712.000 jiwa, dengan 442.000 di antaranya merupakan angkatan kerja.

Untuk mengurangi angka pengangguran ini, pihaknya terus melakukan beberapa inovasi seperti melaksanakan berbagai bentuk pelatihan keahlian serta melibatkan perusahaana untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal di daerah.

Seperti pelatihan berbasis kopetensi yang diperuntukkan bagi kebutuhan dunia industri seperti mekanik.

"Kemudian pelatihan berbasis masyarakat dengan pelatihan kerterampilan seperti sablon, salon dan lainnya.

Sedangkan pelatihan berbasi pemagangan yaitu dengan mengarahkan langsung peserta pelatihan untuk bersentuhan langsung dengan dunia usaha," katanya.

Ia mengharapkan, dengan melakukan metode pemagangan tersebut, tenaga kerja langsung di mendapatkan sebagai bentuk simulasi tentang dunia kerja. `

Tahun 2013 lalu, lanjut dia, dari 160 yang mengikuti metode pelatihan tersebut, ada sebanyak 132 orang yang langsung di rekrut oleh perusahan.

Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi mengatakan, upaya seperti itu yang dilakukan pemerintah daerah perlu ditingkatkan dan baiknya segera dilakukan sebelum realisasi penaikkan harga BBM.

"Waspadai juga potensi perusahaan yang akan melakukan pemutusan hubungan kerja karena beban operasional yang meningkat akibat kenaikkan harga BBM," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement