REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Beberapa hari setelah diumumkannya jajaran kabinet pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mencatat publik masih ingin melihat kinerja Kabinet Kerja itu dulu.
Survei LSI yang melibatkan 1.200 responden ini menunjukkan secara umum masyarakat belum bisa menentukan puas atau tidak puas terhadap nama-nama yang termasuk dalam Kabinet Kerja Jokowi. Survei ini mencatat, sebanyak 74,75 persen memilih untuk melihat kinerja kabinet dalam 3-6 bulan terlebih dahulu, baru memberi penilaian.
"Jika Jokowi mampu merealisasikan janji-janjinya, maka trust publik akan kembali," kata Peneliti LSI, Rully Akbar, (30/10).
Survei yang dilaksanakan di 33 provinsi di Indonesia ini memperlihatkan bahwa publik yang menunggu kerja konkrit Kabinet Kerja itu merata di aneka segmen. Segmen ini meliputi mereka yang tinggal di desa maupun kota, perempuan maupun laki-laki, berpendidikan tinggi maupun rendah, sampai masyarakat ekonomi bawah maupun masyarakat ekonomi menengah ke atas.
LSI juga menilai, positif atau negatifnya nanti pandangan masyarakat terhadap kabinet tergantung dari Jokowi itu sendiri. Pasalnya, LSI melihat pengaruh Jokowi secara 'personal' yang diyakini publik bersih akan berpengaruh pada penilaian publik terhadap kabinetnya kelak.
Jika kebijakan-kebijakannya melanggar apa yang sudah menjadi image Jokowi, penilaian akan kabinet jokowi juga akan menjadi buruk. "Contohnya seperti Jokowi yang dinilai terlalu berkompromi dengan partai pendukung," jelas Rully.