REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Presiden baru Indonesia Joko Widodo tadi malam mendapat undangan pribadi dari Perdana Menteri Australia Tony Abbott, untuk menghadiri KTT G-20 di Brisbane, Australia. Namun Jokowi, begitu ia dikenal, belum memutuskan apakah akan menjawab undangan Abbott tersebut.
Dilansir dari The Australian, Senin (20/10) malam, terjadi pertemuan antara Jokowi dan Abbott seusai pelantikan. Perdana Menteri secara pribadi mengundang Jokowi untuk menghadiri KTT ekonomi negara maju dan berkembang pada 15-16 November.
Namun Jokowi belum menyatakan kesediaannya untuk hadir. "Saya belum tahu, karena saya belum punya kabinet," katanya.
Mengutip sumber yang dekat dengan pemerintahan baru, Jokowi sedikit segan untuk pergi ke Brisbane. Tapi Jokowi sadar betul pentingnya pertemuan puncak tersebut dan pentingnya menjaga hubungan dengan Australia.
Jokowi dan para pemimpin dunia lainnya akan menghadapi minggu-minggu sibuk bulan depan. Dimulai dengan pertemuan para pemimpin APEC di Beijing pada 10 November. Kemudian pertemuan KTT ASEAN dan Asia Timur di Naypidaw, Myanmar, pada 12-13 November. Terakhir pertemuan G-20 di Australia pada 15-16 November.
Pemimpin baru Indonesia tersebut telah menyatakan komitmennya untuk hadir di dua KTT pertama. Tapi untuk KTT G-20 di Austrlia, Jokowi tengah mempertimbangkan mengirim Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mewakilinya.