REPUBLIKA.CO.ID, KUANTAN SINGINGI -- Produksi padi di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau diyakini menurun akibat terjadinya musim kemarau karena areal persawahan kering dan benih tidak bisa ditanam.
"Kemungkinan tahun 2014 produksi akan turun, irigasi tidak bisa menjaukau sejumlah areal persawahan hingga lahan tidak bisa diolah," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Tanaman Pangan Pemerintah Kuantan Singingi Anida di Teluk Kuantan.
Produksi padi selama ini selalu meningkat setiap tahun hingga kedepan Kuansing akan menjadi lumbung beras Riau, tetapi tahun 2014 terancam hasil pertanian menurun drastis jika kondisi kekeringan belum bisa diatasi.
"Namun demikian semua ada hikmahnya, diyakini juga kemarau akan segera berakhir," sebutnya.
Ia menjelaskan, akibat dari kemarau panjang itu adalah saat ini seharusnya petani sudah mulai melakukan penanaman, terpaksa ditunda karena areal persawahannya kering.
"Penanaman padi seharusnya pada September lalu, sekarang harus mundur pada Oktober, November bahkan hingga Desember 2014," tegasnya.
Sebagian petani telah melakukan penyemaian benih, dikhawatirkan benih yang telah disemai akan terganggu, bahkan apabila terlalu lama tidak ditanam pertumbuhannya tidak akan bagus.
Sejumlah areal persawahan yang memiliki saluran irigasi yang memadai, saat ini sudah melakukan penanaman, seperti di Sentajo Raya, Gunung Toar dan Seberang Taluk untuk membantu tetap berproduksinya padi di daerah.
Hasil produksi padi di Kuansing menurut Anida sebenarnya selalu mengalami peningkatan, untuk tahun 2012 sebesar 46.527 ton dan mengalami peningkatan sebesar 6,12 persen di 2013 yaitu 49.377 ton.