Jumat 26 Sep 2014 15:25 WIB

Ratusan Ribu Buruh Rencananya Demo Serempak 2 Oktober

Demo buruh menuntut upah layak.
Foto: Republika/Tahta Aidilla/ca
Demo buruh menuntut upah layak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan ribu buruh dari berbagai elemen serikat pekeja se-Indonesia rencanyanya bakal serempak menggelar demontrasi pada 2 Oktober 2014, menuntut kenaikan upah minumum 30 persen pada 2015.

"Khusus DKI Jakarta sebanyak 100 ribu, sedangkan ratusan ribu lainnya di tiap-tiap daerah. Ini menjadi serempak di 20 provinsi dan 120 kabupaten/kota se-Indonesia," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal di Jakarta, Jumat (26/9).

Di Ibu Kota, rencananya pengunjuk rasa menyebar di empat lokasi, masing-masing Istana Kepresidenan, Kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Balai Kota DKI Jakarta dan Gedung DPR RI.

Selain menuntut kenaikan upah minimum 30 persen, massa juga mengusung isu penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), penghapusan sistem kerja alih daya, realisasi dana pensiun buruh dan sejumlah tuntutan lainnya. Said mengatakan, aksi di depan Gedung DPR RI merupakan "kado" bagi 560 wakil rakyat yang baru dilantik sehari sebelumnya.

"Kami tidak akan bergerak jika tak ada yang menemui dan menampung aspirasi. Para wakil rakyat harus mewujudkan komitmennya membela kepentingan rakyat kecil, termasuk buruh," ucapnya.

Secara umum kepada pemerintahan baru di bawah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla setelah dilantik 21 Oktober 2014, KSPI berharap hadiah istimewa yang diberikan kepada buruh. "Kalau aspirasi kami tak didengar dan keputusannya mengecewakan maka buruh akan mogok nasional pada 2 November mendatang," ujar Said, mengancam.

Sementara itu, KSPI secara khusus meminta Gubernur DKI Jakarta yang baru Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk memulai dan mengabulkan tuntutan buruh karena diyakini mempengaruhi daerah lainnya.

"Sebagai contoh, kalau sekarang upah minimum di Jakarta Rp 2,4 juta maka tahun depan naik 30 persen atau Rp720 ribu, sehingga nilainya Rp 3,1 juta," tuturnya.

Ia berharap kenaikan serupa akan merembet ke sejumlah daerah dan menjadikan buruh Indonesia sejahtera. "Efeknya, pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat dan Indonesia akan siap menghadapi masyarakat Ekonomi aSEAN (MEA) 2015," pungkasnya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement