REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di beberapa daerah di wilayah Indonesia dinilai cukup mengganggu terhadap aktivitas pelayaran yang dilakukan oleh PT Pelni (Persero).
"Asap dari kebakaran hutan memang mengganggu aktivitas pelayaran kami terutama saat memasuki alur sungai namun sejauh ini masih bisa diatasi," ucap Manajer Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan PT Pelni (Persero) Pusat Jakarta, Rina Trianasari di Jakarta, Senin (8/9).
Ia mengatakan, para nahkoda kapal mengeluh dengan adanya imbas dari kabut asap akibat kebakaran hutan yang mengganggu jarak pandang saat memasuki alur sungai.
Namun sejauh ini asap akibat kebakaran hutan itu belum begitu tebal sehingga jarak pandang masih bisa terlihat dan dapat diatasi. Namun pemerintah harus cepat melakukan tindakan agar kebakaran tidak terus terjadi.
"Asap akibat kebakaran hutan memang mengganggu pelayaran sehingga harus berhati-hati saat memasuki alur sungai di daerah yang terjadi kebakaran hutan," katanya.
Sejauh ini pelayaran dari PT Pelni masih bisa mengatasi gangguan asap akibat kebakaran hutan yang terjadi di daerah terutama di perairan Kalimantan dan Kepulauan Riau.
"Kami bisa mengatasi karena dibantu dengan radar sehingga pelayaran akan terus dilakukan selama asap tersebut tidak tebal dan jarak pandang masih bisa terlihat," ujarnya.
Semoga gangguan asap akibat kebakaran hutan bisa cepat diatasi pemerintah setempat sehingga aktivitas pelayaran akan terus lancar dan tidak ada kendala nantinya, demikian Rina.