Senin 01 Sep 2014 20:27 WIB

Calon Internal Pertamina Dinilai Belum Layak Gantikan Karen

Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan .
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) meminta pemerintah mengambil langkah bijak dalam hal mencari pengganti Karen Agustiawan sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero).

Sekretaris Jenderal ProDem, Firman Tendry berpendapat, meskipun tidak terlalu moncer memimpin Pertamina, tapi Karen bisa dikatakan cukup berhasil memimpin Pertamina dalam enam tahun terakhir. "Karen itu orang dari luar Pertamina awalnya. Kalau orang dalam Pertamina belum tentu bisa melakukan hal serupa. Nah, langkah serupa bisa diambil dengan mengambil calon dirut Pertamina dari luar struktur yang ada," kata Tendry di Jakarta, Senin (1/9).

Menurut Tendry, jika calon pengganti Karen berasal dari internal perseroan, maka Pertamina tidak akan bisa tumbuh besar. Alasannya, kalangan internal biasanya lebih banyak bersikap 'status quo' dalam keadaan 'comfort zone' (zona aman) di banding mengambil sikap visioner.

Sejumlah nama dari internal Pertamina yang santer akan menggantikan posisi Karen antara lain, Muhamad Husen (direktur Hulu), Chrisna Damayanto (direktur Pengolahan), Luhur Budi Djatmiko (direktur Umum), Hari Karyuliarto (Direktur Gas), Hanung Budya (Direktur Pemasaran dan Niaga) dan M Afdal Bahaudin (Direktur Keuangan).

"Kalau nama-nama dari internal itu dipilih memimpin Pertamina saya jamin Pertamina akan jalan di tempat, tidak akan maju berkembang. Lebih baik orang dari luar Pertamina," ujar dia. Apalagi sebagian dari mereka adalah orang yang punya masalah.

 Tendry menambahkan, Pertamina ke depan harus dipimpin orang-orang yang bisa membawa perseroan menjadi perusahaan kelas dunia di sektor energi (world class company energy).

Selain itu, imbuh Tendry, Pertamina sebagai salah satu BUMN tulang punggung negara harus bisa diselamatkan dari anasir-anasir kepentingan kelompok tertentu, terutama dijauhkan dari kepentingan kelompok mafia migas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement