Rabu 20 Aug 2014 18:04 WIB

Panglima TNI: Jangan Coba-Coba Melakukan Tindakan Merusak

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Mansyur Faqih
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kanan) keluar dari kendaraannya ketika memenuhi panggilan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Rabu (20/8). Pertemuan itu antara lain membahas pengamanan menjelang pengumuman hasil sengketa Pilpres 2014 di
Foto: antara
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kanan) keluar dari kendaraannya ketika memenuhi panggilan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Rabu (20/8). Pertemuan itu antara lain membahas pengamanan menjelang pengumuman hasil sengketa Pilpres 2014 di

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengimbau agar demonstrasi menyikapi pengumuman putusan sengketa hasil pilpres 2014 oleh Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (21/8) dilakukan tertib.  

"Jangan coba-coba melakukan tindakan yang merusak. Kita akan bertindak keras," ujar Moeldoko, Rabu (20/8). 

Menurut Moeldoko, TNI menyiapkan 23 ribu prajurit di bawah kendali operasi (BKO) Polri. TNI juga memiliki cadangan kekuatan yang masif untuk mengamankan keamanan dan ketertiban nasional.  

Esok pagi, Moeldoko akan memimpin apel kesiap-siagaan dengan tujuan mengisi sektor yang belum diamankan. Seperti pada sektor publik di sentra ekonomi.  

TNI juga akan menyiapkan prajurit untuk membantu kepolisian dalam menutup daerah tersebut. "Sehingga semuanya menjadi perhatian kita," kata Moeldoko. 

Para panglima Komando Daerah Militer pun telah diberi arahan agar memberi perhatian khusus ihwal keamanan dan ketertiban di daerah masing-masing. "Semuanya pada posisi siap semua," kata pria kelahiran Kediri, Jawa Timur tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement