REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Partai Golkar dipastikan tidak akan bergabung dalam koalisi yang dibangun PDIP. Golkar masih optimistis bisa mengajukan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai calon presiden (capres). "Golkar tidak bisa berkoalisi dengan PDIP karena mereka sudah jelas capresnya dan semakin jelas cawapresnya," kata Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Golkar Tantowi Yahya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (8/5).
Tantowi mengatakan opsi koalisi Golkar sekarang ini hanya tinggal dua. Bergabung dalam poros Partai Gerindra atau membentuk koalisi ketiga bersama-sama dengan Partai Demokrat. Sejauh ini komunikasi Golkar dan Gerindra masih positif. Tantowi membantah daya tawar Golkar untuk mengusung Ical sebagai capres menemui jalan buntu.
Tantowi juga melihat adanya peluang bagi Golkar untuk membangun poros ketiga di luar poros PDIP dan Gerindra. Pilihan membentuk poros ketiga bisa terwujud dengan menggandeng Demokrat dan sejumlah partai yang belum menentukan sikap koalisi.
Komunikasi politik antara Golkar dan Demokrat terus berjalan. Tantowi mengatakan pertemuan tertutup antarelite dua partai berlangsung cukup intensif meski belum melibatkan Ical dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Golkar memandang SBY berperan penting bagi terbentuknya poros koalisi ketiga. Pasalnya, kata Tantowi, SBY memiliki tanggungjawab moral untuk menjadikan pemenang konvensi sebagai capres atau cawapres di pilpres 2014.
Tantowi menceritakan dinamika yang saat ini terjadi di internal Golkar. Dia mengatakan sampai saat ini Ical masih berkeinginan menjadi capres. Tidak benar kabar yang menyebut Ical sudah menurunkan posisi tawar dengan bersedia menjadi cawapres Prabowo. Kabar itu menurut Tantowi datang dari asumsi elektabilitas Ical berada di bawah Prabowo.
Di pihak lain, Tantowi mengakui ada aspirasi di internal Golkar yang berharap Ical bersikap realistis dengan tidak ngotot mengejar posisi capres. Mereka, imbuh Tantowi, melihat peluang kemenangan Ical dan Golkar di pemilu presiden (pilpres) 2014 justru lebih terbuka apabila menjadi cawapres.
Soal apakah aspirasi ini akan diterima atau tidak, itu bergantung pada putusan rapimnas Golkar mendatang. "Baru usulan. Jadi atau tidak nanti diputuskan rampimnas," katanya.