Senin 28 Apr 2014 23:52 WIB

Begini Tafsir Kedatangan Jokowi di Pasar Senen

Rep: C57/ Red: A.Syalaby Ichsan
Jokowi
Foto: ROL
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pasca terbakarnya Blok III, Pasar Senen, Jakarta, terdapat panafsiran makna kedatangan calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi), yang diungkapkan masyarakat melalui media sosial.

Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Agung Suprio mengungkapkan, terdapat dua tafsir utama kedatangan Jokowi pasca Pasar Senen terbakar, yang mendominasi sosial media.

Tafsir pertama, tutur Agung, adalah pencitraan, karena kedatangan Jokowi dianggap menganggu proses pemadaman. Adapun tafsir kedua, kedatangan Jokowi dianggap Heroik karena gubernur mau turun langsung ke arena pemadaman.

"Sebenarnya, setiap realitas itu bersifat majemuk. Tidak ada tafsir tunggal atas realitas, karena tafsir sangat tergantung dari ideologi dan pengalaman masing-masing orang," ujar Agung.

Maka, papar Agung, terbakarnya Pasar Senen akan ditafsirkan beraneka ragam oleh publik. Jadi, diperlukan kecerdikan dari tim sukses Jokowi dalam menciptakan dominasi persepsi publik terhadap kedatangan Jokowi, pasca terbakarnya Pasar Senen.

Persepsi positif, lanjut Agung, dapat terwujud jika tim sukses Jokowi jeli untuk mengkapitalisasi isu heroik Jokowi itu, sehingga persepsi positif  menjadi dominan. Namun usaha kapitalisasi isu harus pas, jangan terlalu berlebihan.

Jika usaha kapitalisasi isu itu berlebihan, jelas Agung, dampaknya justru kontraproduktif untuk menaikkan elektabilitas Jokowi. Misalnya, ketika aksi heroik diluncurkan, ternyata di media sosial, ada juga yang mewartakan sikap Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Oleh beberapa pegiat sosial media, terang Agung, aksi Risma dianggap lebih heroik lagi, karena sampai angkat selang pemadam waktu ada kebakaran.

"Usaha dominasi persepsi publik, terutama di media sosial, harus menguasai medan laga agar organisasi (partai politik) dapat mencapai tujuannya," ujar Agung.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement