Ahad 27 Apr 2014 10:26 WIB

KPAI: Indonesia Masih Dijajah Kekerasan Seksual Terhadap Anak

Rep: c62/ Red: Citra Listya Rini
Pelecehan seksual terhadap anak (ilustrasi)
Pelecehan seksual terhadap anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Ni'am Sholeh menyampaikan orasi dan membacakan proklamasi Kemerdekaan Anak Indonesia dari segala bentuk kekerasan seksual pada acara "Kampanye Stop Kekerasan Seksual Terhadap Anak" di Jalan MH Thamrin, Ahad (27/4).

"Saat ini bangsa Indonesia masih dijajah oleh penjahat, pelaku kekerasan seksual terhadap anak, ladang subur bagi pelaku kejahatan, dan jadi surga bagi para predator dalam melakukan aksi bejatnya di balik tembok yang kokoh dan ketat pengamanannya. Apa rela kita terus dijajah?" teriak Niam di hadapan peserta kampanye.

Asrorun mengimbau sudah saatnya semua masyarakat perang total terhadap kejahatan seksual, khususnya pada anak, perang terhadap seluruh anasir yang jadi pemicu tindak kekerasan seksual pada anak. Seperti Pornografi, seks bebas, perbuatan cabul, homoseksualitas, dan perilaku seks menyimpang lain.

"Mari kita bertekad untuk memerdekakan bangsa ini dari segala tindak kekerasan terhadap anak. Saatnya proklamasi kemerdekaan anak dari tindak kekerasan seksual di bumi Indonesia," katanya.

Orasi ini  ditutup dengan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan anak dari tindak kekerasan seksual yang berisi tentang komitmen bersama untuk membebaskan Indonesia dari tindak kekerasan seks terhadap anak.

Turut hadir dalam kampanye ini adalah Menteri PPPA Linda Amalia Sari, Kak Seto, Ibu Hatta Rajasa, Ketua Kowani, organisasi perempuan, guru, mahasiswa, para komisioner KPAI, dan berbagai elemen masyarakat peduli perlindungan anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement