Rabu 23 Apr 2014 04:15 WIB

Kapolda Buang Permintaan 'Surat Sakti' ke Tempat Sampah

Peringatan HUT Bhayangkara ke-67 di lapangan Mako Brimob Polri, Depok, Jawa Barat, Senin (1/7).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Peringatan HUT Bhayangkara ke-67 di lapangan Mako Brimob Polri, Depok, Jawa Barat, Senin (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Brigjen Haka Astana menjamin tidak ada rekomendasi atau "surat sakti" dari dirinya maupun pejabat dalam seleksi penerimaan calon brigadir polisi.

"Tidak akan ada calon siswa yang mendappatkan 'surat sakti' dari petinggi kepolisiann" kata Haka Astana di Yogyakarta, Selasa (22/4).

Dia mengaku memang sempat menerima dua surat permintaan rekomendasi dari orang tua calon siswa yang mengikuti seleksi calon siswa.

"Permohonan itu saya tolak mentah-mentah. Kalau ada 'surat sakti' itu pengkhianatan, yang minta rekomendasi dari saya, saya buang ke sampah," katanya.

Pendaftaran calon siswa polisi ini sudah dimulai sejak 26 Maret 2014. Setelah seleksi berbagai ujian dan pemeriksaan kejiwaan serta kesehatan, pengumuman penerimaan calon siswa dengan sidang terbuka kelulusan pada 30 Mei 2014.

Sedangkan pembukaan pendidikan diadakan pada 3 Juni 2014 mendatang. Para calon polisi diapelkan di Stadion Maguwoharjo, Selasa (22/4). Para orang tua calon siswa juga dihadirkan untuk mengikuti penandatanganan pakta integritas Brigadir Polisi tahun ajaran 2014.

"Kegiatan itu untuk mendapatkan calon Brigadir Polisi yang berkualitas dengan memenuhi syarat yang meliputi kejiwaan, mental, jasmani dan intelijensi," katanya.

Salah satu orang tua calon siswa polwan, Haryadi menyatakan, meskipun ia dekat dengan petinggi kepolisian, ia mengaku tidak memanfaatkan dan meminta rekomendasi untuk anaknya. Namun tetap mengandalkan kemampuan anaknya untuk mengikuti tes.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement