Senin 07 Apr 2014 16:26 WIB

KAMMI Khawatirkan Kecurangan di Pemilu 2014

Rep: M Akbar/ Red: Hazliansyah
KAMMI
KAMMI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mengkhawatirkan akan terjadi banyak kecurangan dan praktik manipulasi dalam penyelenggaraan Pemilu 2014.

Untuk itu KAMMI mengajak seluruh elemen masyarakat mewaspadai dan mengawal pemilu yang akan digelar pada 9 April mendatang secara cermat.

"Jangan biarkan kecurangan merusak pemilu kita,'' demikian bunyi siaran pers yang ditandatangani Ketua Umum KAMMI, Andriyana, kepada Republika di Jakarta, Senin (7/4).

Andriyana mengatakan, pihaknya mengkhawatirkan terjadi kolaborasi antara peserta dan penyelenggara Pemilu untuk melakukan kecurangan dan manipulasi yang massif demi memenangkan atau menjegal pihak tertentu.

Ketua Pokja Pengawalan Pemilu KAMMI, Romidi Karnawan, mengatakan sikap permisif Bawaslu dan persiapan KPU yang banyak kekurangan perlu dilihat sebagai sinyal akan terjadinya manipulasi atau kecurangan yang lebih besar dan massif.

Sepanjang kampanye terbuka lalu, Romidi mengatakan, para peserta Pemilu telah secara terbuka mempertontonkan bagi-bagi uang dalam kampanye. Anehnya, kata dia, tidak tampak tindakan tegas dari Bawaslu dan KPU.

''Ini gunung es yang menyimpan potensi kecurangan yang jauh lebih besar dan massif sehingga suara rakyat akan dimanipulasi demi memenangkan atau mengalahkan pihak tertentu,'' ujarnya.

Proses pembiaran semacam ini dikhawatirkan dapat memicu terjadinya kekisruhan dan kerusuhan besar bila para Politisi dan Penguasa tidak bisa menahan diri untuk tidak melakukan kecurangan massif. Untuk itu, kata dia, ada baiknya para pesera pemilu, penyelenggara, dan penguasa menahan diri dan mengedepankan kepentingan bangsa.

Dalam pernyataan sikapnya, KAMMI juga mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement