Kamis 20 Mar 2014 18:50 WIB

J Kristiadi: Samad Lebih Baik Fokus Dalam Pemberantasan Korupsi

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Peneliti senior Centre for Strategic of International Studies (CSIS) J Kristiadi menyarankan agar Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad untuk lebih fokus dalam pemberantasan korupsi.

"Kalau dia masih merasa dibutuhkan sebagai ketua KPK ya sudahlah jangan (maju menjadi cawapres)," kata Kristiadi di Jakarta, Kamis.

Menurut peneliti CSIS itu, menjadi orang nomor satu di komisi antigratifikasi juga tidak kalah terhormat dibanding terjun ke dunia politik praktis. "Sebagai ketua KPK juga tidak kalah terhormat dan tidak kalah penting karena Abraham menjadi ujung tombak mitigasi korupsi yang sudah sistemik di negara ini," katanya.

Abraham, kata Kristiadi, akan menemui penolakan publik apabila memang berkeputusan untuk menanggalkan jabatan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan memutuskan berpolitik. "Kalau dia maju, saya lihat masih ada resistensi publik karena juga tidak ada tanda-tanda publik yang mendesaknya untuk maju menjadi cawapres," katanya.

Sebelumnya, ketua KPK itu sempat mengisyaratkan terbukanya peluang terjun ke dunia politik. Namun dia akan mencari petunjuk secara Islam yaitu dengan melakukan shalat istikharah terkait pilihan tetap di KPK atau tidak.

Sebagaimana diberitakan, Abraham memiliki potensi untuk dipinang oleh sejumlah politisi yang hendak mencalonkan diri sebagai capres. Sosok ketua KPK itu dianggap cocok menjadi cawapres yang dapat melengkapi capres.

Beberapa nama yang dikabarkan berminat untuk mendapatkan jasa orang nomor satu KPK itu adalah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pihak Prabowo beranggapan Abraham memiliki kualitas dan kapabilitas dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

Sementara itu, terdapat opini dari segelintir pihak yang menganggap pencapresan Joko Widodo akan sempurna jika mampu menggaet Abraham menjadi cawapres. Abraham sendiri sempat mengatakan sampai Rabu (19/3), belum ada pihak manapun yang mendekatinya untuk menjadi cawapres.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement