REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hingga saat ini, ratusan karung tumpukan abu vulkanik letusan Gunung Kelud hasil kerja bakti masyarakat masih menumpuk di pinggiran jalan di Kota Yogyakarta. Bahkan di beberapa ruas jalan tumpukan karung dan plastik abu sampai terlihat menggunung. Hal tersebut jelas mengganggu pemandangan di Kota Yogyakarta.
Kepala BPBD Kota Yogyakarta, Agus Winarto mengakui, pihaknya belum bisa mengangkut seluruh karung abu vulkanik yang dikumpulkan warga. Pemkot kata dia, baru bisa mengakut sekitar 60 persen dari seluruh karung hasil kerjabakti mengumpulkan abu vulkanik yang dilakukan warga saat tanggap darurat abu vulkanik pekan lalu.
"Belum semua bisa kita angkut, masih ada 40 persen yang belum bisa angkut ke penampungan akhir," ujarnya, Senin (24/2).
Pengangkutan karung abu tersebut dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta. Sebagian tumpukam karung yang belum terangkut tersebar di lingkungan permukiman warga dan ruas jalan kampung.
Karung-karung abu tersebut kemudian dikumpulkan di penampungan akhir di Timur GOR Among Rogo Yogyakarta.
Minimnya armada pengangkut menjadi alasan pemkot tidak bisa segera mengangkut karung-karung tersebut. "Kita targetkan sisanya selesai Selasa (25/2) ini," katanya.
Diakuinya, pemkot Yogyakarta hanya mampu mengerahkan delapan unit truk pengakut abu vulkanik tersebut.Dari delapan armada tersebut, pihaknya hanya mampu mengangkut empat kali pengangkutan dalam sehari.i.