Jumat 21 Feb 2014 16:39 WIB

Hujan Kurang, Diprediksi Asap Akan Tetap Selimuti Riau dan Jambi

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bilal Ramadhan
Kebakaran hutan
Foto: blogspot
Kebakaran hutan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Widodo Sulistyo mengatakan, saat ini hujan di Riau dan Jambi sangat sedikit. Hujan kurang dari 50 persen pada saat normal, makanya asap terus mengganggu Riau dan Jambi saat ini, Jumat, (21/2).

Hingga Kamis, (20/2) kemarin, ujar Widodo, terdapat 85 titik api di Riau. Sedangkan di Jambi walaupun ada asap, tidak ditemukan titik api. “Namun jumlah titik api itu bisa berubah-ubah setiap hari,  tergantung kondisi. Saat ini asap yang dari Riau dan Jambi terbawa angin dari Asia menuju arah barat daya, makanya warga di sekitar Riau dan Jambi harus mempersiapkan diri menghadapi asap dengan menggunakan masker setiap keluar rumah,” kata Widodo.

Kalau bulan ini, ujar Widodo, asap tidak akan mengganggu negara tetangga sebab arahnya ke barat daya, Samudera Hindia. Kalau  bulan September-Agustus arah angin dari Australia lari  ke utara sehingga asap bisa menganggu negara tetangga.

Kebakaran  lahan atau hutan itu, terang Widodo, penyebabnya ada dua, ada yang disebabkan oleh manusia karena membuka lahan dengan cara dibakar. Namun ada juga penyebabnya faktor alam dan cuaca. Di Riau dan Jambi, ujar Widodo, saat ini cuaca kering karena curah hujan yang sedikit. Di daerah yang terdapat lahan  gambut yang sangat kering, lalu ada batu bara dipadukan dengan cuaca kering bisa menimbulkan titik api.

Titik api, kata Widodo, lalu terkena angin, akhirnya api bisa membesar dan menimbulkan kebakaran sehingga asapnya mengganggu. “Saat ini Indonesia masih musim hujan, diharapkan hujan bisa segera mengguyur Riau dan Jambi sehingga asap yang mengganggu bisa segera hilang,” katanya.

Baik asap maupun abu vulkanik, sama-sama bisa menimbulkan gangguan saluran pernafasan, namun menurut Widodo, terdapat perbedaan di antara keduanya. “Kalau asap itu  debu dari hasil  pembakaran, kalau abu vulkanik itu dari pasir, warga harus berlindung dari keduanya menggunakan masker,” katanya.

Masyarakat  Riau dan Jambi, lanjut Widodo, sudah siap menghadapi ganggaung asap ini. Pemda setempat juga sudah mensosialisasikan kepada warga terkait perlunya menggunakan masker. Terkait dengan adanya asap yang menyebar hingga Sumatera Utara, seperti Medan, Widodo belum mendapatkan laporannya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement