REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta direncanakan akan kembali beroperasi pada Rabu (19/2) setelah ditutup total sejak Jumat (14/2) akibat landasan pacu tertutup abu vulkanik erupsi Gunung Kelud.
Otoritas Tiga Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Adisumarmo Solo dan Juanda Surabaya, Kementerian Perhubungan, Selasa (18/2), sore telah melakukan peninjauan di Bandara Adisutjipto Yogyakarta dan menyatakan bandara siap dioperasionalkan.
"Setelah dilakukan pembersihan dari abu vulkanik, direncanakan Rabu (19/2) pukul 12.00 WIB Bandara Adisutjipto akan kembali dibuka," kata Otoritas Tiga Bandara Kementerian Perhubungan Muhammad Alwi di Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
Menurut dia, setelah dibuka kembali, seluruh maskapai penerbangan yang sempat tidak bisa beroperasi dan tertahan di Bandara Adisitjipto diharuskan melengkapai seluruh pengecekan mesin sesuai prosedur.
"Pengecekan kondisi mesin dan seluruh perangkat pendukung pesawat harus dilakukan untuk dapat kembali beroperasi melayani penumpang," katanya.
Ia mengatakan, tinjauan Otoritas Tiga Bandara Kementerian Perhubungan meliputi kelayakan landasan pacu (Runway) dan "Taxiway". "Keduanya merupakan titik vital bandara," katanya.
Dalam peninjauan tersebut juga dilakukan pertemuan tertutup antara PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Otoritas Tiga Bandara dan pihak maskapai penerbangan serta pihak terkait lainnya.
Setelah pertemuan tertutup untuk koordinasi tersebut maka dipastikan Bandara Adisutjipto Yogyakarta akan dibuka kembali Rabu (19/2) mulai pukul 12.00 WIB atau pukul 5 UTC.
Alwi mengatakan diminta kepada para maskapai penerbangan yang tertahan di Bandara Adisutjipto untuk melakukan pengecekan mesin, penggantian filter hingga monitoring oli mesin pesawat sebelum melakukan penerbangan kembali.
Pascaditutupnya Bandara Adisutjipto Yogyakarta terdapat tiga maskapai penerbangan yang tertahan akibat hujan abu. Ke tiga maskapai tersebut yakni Garuda Indonesia, Wing Air dan Citilink.