REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU (Pos Keadilan Peduli Umat), Sabtu (15/2), mendistribusikan nasi bungkus di pos pengungsian Pare, Kediri, Jawa Timur. PKPU juga mengirimkan logistik berupa 2.000 roti, 24 karton air mineral, popok, pembalut, susu UHT, dan masker.
Pos besar Blitar hari ini mendistribusikan nasi bungkus, masker, dan kerja bakti bersih-bersih masjid. Sedangkan, Posko Malang menyalurkan roti, air mineral, masker dan pakaian layak pakai untuk pengungsi.
"Kebutuhan yang mendesak untuk komunitas terdampak adalah masker, mobil tangki air untuk membersihkan jalan, pembalut wanita, obat mata dan obat-obatan anak, MCK, air bersih, air minum. Logistik dan makanan siap saji," kata Ketua Tim Penanggulangan Bencana Gunung Kelud PKPU Jawa Timur, Haryono, dalam siaran persnya yang diterima Republika Online (ROL) Sabtu (15/2/2014).
PKPU juga telah melakukan tanggap bencana dan telah melakukan evakuasi, penyebaran masker, pendirian pos pengungsi, dapur air dan distribusi makanan.
PKPU membuka pos di tiga kota, yakni Jalan Penataran No.14 RT 01/RW 06 utara Masjid Mustawan, Kelurahan Nglegok, Kecamatan Nglegok, Blitar; Jalan Raya Kediri, Desa Wates, Kecamatan Wates, Kediri; dan Jalan Warinoi A-7, Kelurahan Bunulrejo Blimbing, Malang.
Gunung Kelud meletus pada Kamis (13/2) pukul 22.50 WIB. Letusan tercatat terjadi selama empat kali, terdiri pada pukul 22.55, pukul 23.00, pukul 23.23, dan pukul 23.29 WIB.
Dilaporkan 76.388 jiwa mengungsi akibat erupsi Gunung Kelud dari 5 kab/kota, yaitu Kediri 66.139 jiwa, Kota Batu 3.220 jiwa, Kabupaten Blitar 2.070 jiwa dan Kabupaten Malang 3.610 jiwa serta Tulungagung 1.349 jiwa.