Jumat 31 Jan 2014 14:46 WIB

Golkar: Mundurnya Gita Hanya Pencitraan

Gita Wiryawan
Foto: Republika
Gita Wiryawan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Partai Golkar menilai pengunduran diri Gita Wirjawan sebagai Menteri Perdagangan hanya untuk tujuan pencitraan seperti yang dilakukan kebanyakan tokoh publik dan politisi Indonesia.

"Pengunduran diri Gita Wiryawan itu suatu langkah politik yang biasa-biasa saja. Sama seperti apa yang dilakukan kebanyakan tokoh publik dan politisi di negeri ini, yaitu untuk tujuan pencitraan saja," kata Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Tohari di Jakarta, Jumat.

Hajriyanto mengatakan selama ini orang cenderung mendiskreditkan menteri-menteri dari partai politik yang katanya sibuk berpolitik dan tidak sungguh-sungguh bekerja sebagai menteri.

Pengunduran diri Gita, menurut Hajriyanto Thohari, terbukti bahwa menteri yang tidak dari parpol pun juga sibuk berpolitik.

"Jadi setali tiga uang saja. Hanya ada satu nilai pentingnya: mau menteri dari parpol atau menteri dari kalangan profesional nonparpol, semuanya bermain politik.

Dia mengatakan langkah Gita itu tidak akan mengganggu jalannya Kabinet Indonesia Bersatu II namun harus segera mencari penggantinya.

Hajriyanto menegaskan masih banyak orang yang mampu menggantikan Gita sebagai Menteri Perdagangan."Orang yang mampu menggantikannya untuk menjadi Menteri Perdagangan juga banyak sekali, segudang lah," tegasnya.

Menteri Perdagangan Gita Wiryawan pada Jumat (31/1) menyatakan mundur dari jabatannya per 1 Februari 2014 dan memilih fokus mengikuti tahapan konvensi bakal calon presiden Partai Demokrat untuk kepentingan bangsa.

Gita menilai penting dan tahapan konvensi Partai Demokrat dan tidak bisa bersamaan dengan menjabat menteri perdagangan. Menurut dia, dirinya akan mencurahkan energi dan waktu untuk menyukseskan upaya mulia itu.

Gita menegaskan bahwa keputusannya mundur dari Kabinet Indonesia Bersatu II bukan terkait dengan isu impor beras Vietnam.

Gita diangkat sebagai Menteri Perdagangan pada Oktober 2011, ketika itu dia menggantikan Marie Elka Pangestu.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement