Senin 06 Jan 2014 18:42 WIB

Peserta Konvensi Capres Demokrat Sindir Fenomena Jokowi

Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta konvensi bakal capres Partai Demokrat, Endriartono Sutarto, menyindir fenomena yang sedang marak terjadi, yakni meroketnya popularitas calon pemimpin hanya karena sering diekspos media massa, termasuk yang sedang dialami Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi.

"Era sekarang ini memang aneh, orang yang terkenal menjadi salah satu pilihan masyarakat hanya karena sering masuk media. Padahal, kan seharusnya yang dilihat itu rekam jejaknya," kata Endriartono di Jakarta, Senin (6/1).

Seharusnya, kata mantan Panglima TNI itu, seseorang dipilih oleh rakyat dengan pertimbangan rekam jejak dan gagasan-gagasannya. Endriartono juga meminta media untuk lebih mengedepankan kepentingan rakyat akan sosialisasi dan pendidikan politik dibandingkan kepentingan bisnis media.

"Kita semua harus mengajarkan masyarakat untuk memilih mereka yang memiliki gagasan-gagasan yang membumi. Nanti biar rakyat yang memutuskan," ujar Endriartono.

Dia mengakui bahwa pada dewasa ini dunia politik tidak dapat lepas dari peran media. Sayangnya, kata dia, setiap figur yang berjuang di politik, tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan sosialisasinya kepada publik melalui media.

"Oleh karena itu, saya jual gagasan-gagasan saya. Syukur-syukur kalau media mau memberitakannya," ucap Endriartono.

Endriartono juga mengusulkan agar biaya kampanye politik dibiayai oleh negara. Selain itu, dia mengusulkan negara juga memfasilitasi para calon anggota legislatif dan pemimpin untuk berkampanye melalui media sehingga tidak ada ketimpangan akses sosialisasi antara satu sama lain.

"Konsepnya bisa adu gagasan, jadi tidak hanya unsur populer yang ditonjolkan semata," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement