Rabu 30 Oct 2013 18:09 WIB

Pemkot Tangerang Rencanakan Teknologi CGC di TPA Rawa Kucing

Rep: Nurhamidah/ Red: Djibril Muhammad
TPA Rawa Kucing
Foto: wordpress.com
TPA Rawa Kucing

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang merencanakan penerapan Teknologi CGC (Clean, Green, and Creative) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing.

Teknologi CGC merupakan inovasi dalam pengolahan sampah dengan menggunakan mesin yang mereduksi sampah menjadi bahan mentah menghasilkan minyak bio diesel.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang, Agus Sudrajat memaparkan teknologi CGC masih dalam perencanaan.

Menurut dia, teknologi tersebut nantinya sebagai salah satu inovasi dalam pengolahan dan pengelolaan sampah pada TPA.

"Teknologi CGC adalah teknologi pengolahan sampah pada TPA dengan menggunakan mesin CGC yang kemudian mereduksi sampah menjadi bahan mentah menghasilkan minyak bio diesel," katanya kepada Republika, Rabu (30/10).

Teknologi CGC rencananya akan dibangun pada 2014 diatas lahan seluas dua hektare. Adapun besaran anggaran yang direncanakan sekitar Rp 3 miliar. Anggaran tersebut kemungkinan berasal dari APBD perubahan Kota Tangerang tahun 2013.

Melalui teknolgi tersebut akan menghasilkan 65 persen energi bahan bakar. Serta bisa menghasilkan bahan mentah untuk minyak bio diesel sekitar 85 persen.

Agus menjelaskan saat ini pada TPA Rawa Kucing telah menerapkan Control Landfill dan Composting dalam pengolahan sampah. Control Landfill merupakan teknik pengolahan sampah dengan menampung sampah pada blok landfill setiap hari.

Selanjutnya tumpukan sampah tersebut ditutup oleh tanah merah dalam seminggu atau dua minggu sekali. Sedangkan composting merupakan teknik pengolahan sampah untuk dimanfaatkan menjadi pupuk organik.

"Kapasitas teknologi CGC ini masih kecil yakni mereduksi sekitar 10 ton per hari pada satu rangkaian mesin. Kita masih akan coba untuk merencanakan," tuturnya.

Teknologi CGC berasal dari Solo, Jawa Tengah. Dia mengakui telah melihat penerapan teknologi tersebut oleh komunitas di Semarang. Namun untuk kalangan pada pemerintahan belum ada sehingga baru Kota Tangerang yang akan merencanakan. Dia mengatakan adanya teknologi CGC sebagai upaya inovasi dalam pengolahan sampah.

Ada sekitar 1.200 ton per hari sampah yang ditampung pada TPA Rawa Kucing. Lanjut Agus, semakin banyak teknik pengolahan sampah maka semakin baik untuk mereduksi sampah yang dihasilkan.

Selain itu, nantinya pada TPA tersebut akan menjadikan teknologi pengolahan sampah terpadu dengan melalui Control Landfill, Composting, dan Teknologi CGC. Dia merancang semua teknik pengolahan sampah tersebut bisa terintegrasi untuk menunjang mekanisme dalam pengelolaan sampah.

Dia berharap dalam pengelolaan sampah di TPA Rawa Kucing akan terus berinovasi seiring dengan rencana revitalisasi TPA tersebut. Pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk langkah–langkah tepat dalam pengolahan sampah untuk mengurangi pencemaran.

Hal itu untuk mendukung telah diraihnya Piala Adipura Kencana serta menjadikan TPA Rawa Kucing menjadi TPA terbaik tidak hanya se-Banten tapi se-Indonesia.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah menyatakan pemkot mendukung upaya untuk teknik pengolahan dan pengelolaan sampah yang lebih baik. "Anggaran untuk Teknologi CGC akan diimplementasikan meskipun kapasitasnya kecil," ungkapnya di Balaikota Tangerang.

Menurut dia, dalam hal pengolahan sampah akan terus dikembangkan yang bersamaan dengan revitalisasi TPA Rawa Kucing. Selain itu, ada rencana dari Bank Dunia untuk berinvenstasi dalam bidang tersebut pada Kota Tangerang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement