REPUBLIKA.CO.ID, SUABAYA -- Sebanyak 16 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur ditargetkan bakal sudah mengimplentasikan program "digital society" pada akhir Oktober.
Implementasi diwujudukan lewat pembangunan infrastruktur jaringan internet guna mendukung kegiatan perekonomian dan pemerintahan.
Data yang dirilis Telkom Timur di Surabaya, Selasa (29/10), ke-16 kabupaten/kota yang terkoneksi digital society adalah Banyuwangi, Sidoarjo, Surabaya, Lamongan, Bojonegoro, Kediri, Pamekasan, Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun, Ponorogo, Jember, Sumenep, Mojokerto, dan Situbondo.
Dari ke-16 daerah tersebut, Kabupaten Sumenep baru diluncurkan pada Senin (28/10), diikuti Mojokerto pada hari ini, menyusul Situbondo yang dijadwalkan pada Rabu (30/10).
Executive General Manager Divisi Telkom Timur Iskriono Windiarjanto mengatakan kabupaten/kota di Jatim sangat agresif dan cepat melihat peluang digitalisasi sebagai pendorong dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, sekaligus penguata daya saing di pasar global.
"Melihat kergaman hasil budidaya lokal dari masing-masing daerah dengan potensi dan peluangnya sangat besar untuk diperdagangkan di lingkup negara anggota APEC, maka digitalisasi akan menggerakkan arus perdagangan lintas negara," katanya. Ia menyebut Jatim menjadi provinsi di Indonesia dengan kabupaten/kota paling banyak mengimplementasikan digital society.
Secara nasional, hingga akhir Oktober terdapat 375 kabupaten/kota yang terkoneksi dengan jaringan kabel optik yang dibangun Telkom. Dari jumlah itu, sebanyak 64 kabupaten/kota sudah menerapkan "G-Diso" (Goverment Digital Society).
Direktur Enterprise Business Telkom Muhammad Awaluddin mengatakan program "Indonesia Digital Government" (IndiGov) adalah proyek unggulan Telkom dalam membangun infrastruktur jaringan teknologi informasi dan komunikasi di lembaga pemerintah daerah yang berbasis fiber optik sejak awal 2013.