REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar dicokok di kediamannya di Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, semalam. Mantan politikus Partai Golkar itu ditangkap bersama seorang politikus Partai Golkar Chairunnisa dan pengusaha berinisial CN.
Akil Mochtar sebenarnya dikenal kerap menyuarakan idealismenya sebagai hakim konstitusi. Lewat akun twitter @akilmochtar, mantan juru bicara MK ini pun sempat bersuara soal independensi hakim.
"Independensi hakim adalah harga mati. Walau itu harus ada resiko,"ungkap Akil lewat kicauannya pada 4 Agustus 2013 lalu. Dia pun menambahkan, independensi hakim berarti independensi lembaga. Dalam hal ini, independensi lembaga yang dipimpinnya yakni Mahkamah Konstitusi.
"Independen juga bagi pencari keadilan dalam mengakses keadilan tanpa intervensi apapun,"ungkapnya. Kini, nasihat Akil pun harus kembali ke dirinya saat dia ternyata tertangkap tangan oleh petugas KPK bersama dua orang lainnya.
Akil dituduh menerima suap dari politisi tersebut dengan adanya barang bukti uang dalam mata uang singapura bernominal hingga Rp 3 miliar.