Selasa 01 Oct 2013 11:24 WIB

Ruhut Ditolak Jadi Ketua Komisi III, Ini Saran PPP untuk Demokrat

Ruhut Sitompul
Foto: Republika/Wihdan
Ruhut Sitompul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan tetap meminta Partai Demokrat mempertimbangkan pencalonan Ruhut Sitompul sebagai ketua komisi III DPR menggantikan Gede Pasek Suardika.

"Saya sarankan karena masih ada waktu bagi Demokrat untuk mempertimbangkan kembali (pencalonan Ruhut). Hal itu lebih baik dari pada kalah dalam voting tertutup di dalam Komisi III," kata anggota Komisi III dari PPP Ahmad Yani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa.

 

Yani mengatakan Demokrat sudah berusaha untuk melobi beberapa fraksi di DPR, termasuk PPP untuk meloloskan Ruhut sebagai ketua komisi III. Namun, menurut dia berdasarkan perkembangan yang terjadi beberapa fraksi secara keras menolak pencalonan tersebut.

 

"Jangankan fraksi, ada satu anggota yang tidak setuju harus dilakukan pembicaraan," ucapnya.

 

Dia menjelaskan komunikasi yang dibangun Demokrat hanya meminta fraksi PPP untuk memahami pencalonan Ruhut karena sudah menjadi keputusan DPP Partai Demokrat. Yani menilai apabila komunikasi politik yang dibangun Demokrat baik dan elegan maka sebelum Ruhut dicalonkan sudah ada komunikasi dahulu.

 

"Kenapa tidak ada masalah di komisi-komisi lain, karena sudah ada pembicaraan terlebih dahulu," ujarnya.

 

Namun, Yani menghargai sikap Demokrat yang tetap mencalonkan Ruhut sebagai Komisi III DPR karena hak setiap partai. Dia mengatakan, dirinya sejak awal mempersoalkan terjadinya penyimpangan dalam implementasi Undang-Undang mengenai MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3).

 

"Namun saya yakin ada keputusan, karena sudah buang waktu cukup lama," katanya.

 

Dia mengatakan dijadwalkan hari Selasa dilakukan rapat pleno kembali untuk memilih Ketua Komisi III DPR.

 

"Apabila melihat jadwal, akan dilaksanan rapar pleno kembali namun kita sama-sama tahu bahwa pimpinan DPR Pak Priyo (Budi Santoso) sedang mendapat musibah," tuturnya.

 

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement