REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Nurhayati Ali Assegaf mengimbau masyarakat untuk tidak memilih calon legislator yang terlibat penyalahgunaan narkoba, meski berasal dari Partai Demokrat.
"Ngapain pilih calon anggota legislatif (caleg, red.) yang seperti itu, 'nyabu', dan sebagainya. Meski caleg dari Demokrat. Masyarakat kan bisa menilai dan menentukan sendiri," katanya di Semarang, Senin (23/9).
Pernyataan tersebut disampaikannya saat ditanya perihal ditangkapnya seorang caleg Demokrat dari Kota Pekalongan oleh polisi di Batang karena terbukti mengedarkan sabu di salah satu kafe di daerah setempat.
Nurhayati yang juga Presiden Parlemen Perempuan Dunia itu ditemui usai menyampaikan kuliah umum berjudul "Mengembangkan Karakter Unggul Menuju Indonesia Emas" yang berlangsung di Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Menurut Nurhayati, pihaknya akan memberikan tindakan tegas kepada setiap caleg yang terbukti terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, dengan memberikan rekomendasi kepada pengurus dewan pimpinan cabang (DPC).
"Yang jelas, caleg yang seperti itu (terlibat penyalahgunaan narkoba, red.) pasti akan diambil tindakan tegas. Bisa saja nanti dicoret namanya. Nanti kalau itu menunggu dari DPC yang menjaring," ujarnya.
Namun, seandainya pun nama caleg tersebut nantinya tidak bisa dicoret karena sudah masuk daftar caleg tetap (DCT), masyarakat sebagai pemilih akan menjadi penentu untuk tidak memilih caleg tersebut.
"Kalau misalnya, nanti dari KPU bersikukuh tidak bisa (mencoret nama dari DCT, red.), rakyat kan yang menjadi penentu. Jangan pilih kalau memang calegnya seperti itu meski dari Demokrat," tegas Nurhayati.
Sebelumnya, Kepolisian Resor Batang berhasil meringkus seorang caleg Kota Pekalongan yang berasal dari Partai Demokrat, yakni Imronah (27 tahun) karena terbukti mengedarkan sabu seberat 4,8 gram pada Jumat (20/9) lalu.