Kamis 19 Sep 2013 10:33 WIB

Evakuasi Pengungsi Sinabung, Kemensos Terjunkan Tagana

Relawan ACT membawa warga ke posko pengungsian Gunung Sinabung, Selasa (17/9)
Foto: dok ACT
Relawan ACT membawa warga ke posko pengungsian Gunung Sinabung, Selasa (17/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu evakuasi pengungsi bencana erupsi Gunung Sinabung dan mendirikan dapur umum.

"Kemensos telah bergerak ke?lokasi bencana dengan berbagai paket bantuan, termasuk menurunkan Tagana," kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri di Jakarta, Kamis (19/9).

Selain menurunkan 95 personel Tagana, Kemensos juga menyalurkan bantuan 'bufferstock' dan lauk pauk.

Menurut Mensos, Tagana telah mendirikan dapur umum di enam titik pengungsian didukung 95 personel, juga mendirikan tenda di delapan titik pengungsian lainnya.

 

Dinas Sosial sudah mendirikan posko di Gedung KNPI, dan juga sudah diserahkan bantuan ikan asin sebanyak 600 kg serta sayuran yang disebar di 21 titik pengungsi.

Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara terjadi pada 15 September 2013 pukul 02.51 WIB mengakibatkan ribuan orang mengungsi.

Sebagai respon cepat terhadap bencana, Kemensos melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) terhitung 15 September 2013 menugaskan dua orang melakukan pendampingan sosial bagi petugas Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara dalam upaya pelayanan kepada pengungsi di masa kedaruratan.

"Semua jajaran Kemensos terus memonitor kondisi di sana, ditambah mengirimkan dua petugas pendampingan serta melakukan pelayanan kepada para pengungsi," tuturnya.

Berdasarkan laporan Dinas Sosial setempat pada Rabu (18/9) pukul 13.00 WIB menyebutkan bencana erupsi mengakibatkan 10 desa dikosongkan dan 11.662 jiwa mengungsi di 21 titik pengungsian.

Titik pengungsian tersebut antara lain Jambur Sempakata sebanyak 2.308 jiwa, Klasis GBKP 800 jiwa, gedung KKR GBKP Kota 1.200 jiwa, gedung serbaguna GBKP Kota 239 jiwa, Jambur Payung 1.500 jiwa, KWK Berastagi 1.300 jiwa.

Selain itu, juga titik pengungsian di Klasis Berastagi 381 jiwa, Masjid Istikar Berastagi 174 jiwa, Masjid Agung 182 jiwa, Zentrum (PPWG Kabanjahe) 339 jiwa, GBKP Simpang VI 220 jiwa, Paroki (Gereja Katolik Kabanjahe) 50 jiwa, Jambur Tuah Lopati 200 jiwa, Loso Tiganderket 1.400 jiwa.

Serta di Tanjung Pulo 500 jiwa, gedung serbaguna KNPI 100 jiwa; GBKP Sukamakmur (Retreat Center) 200 jiwa, GBKP Jalan Kotacane 190 jiwa, Sekolah Taman Doa Ora Et Labora 29 jiwa serta Posko Tongkoh (Jambur Tongkoh) 350 jiwa. Total pengungsi sebanyak 11.662 jiwa.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement