REPUBLIKA.CO.ID, TOMOHON -- Gunung Lokon di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), diprediksi sementara membentuk sumbat lava yang ditandai dengan munculnya gempa-gempa embusan.
"Namun tidak bisa dipastikan apakah pembentukan sumbat lava tersebut akan berlangsung lama atau langsung dikeluarkan. Itu sangat bergantung dari kegempaan vulkanik dengan amplitudo yang besar," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Bandung di Kakaskasen, Farid Ruskanda Bina, Rabu (18/9).
Dia mengatakan, meskipun dari sisi kegempaan vulkanik terus menurun, namun suplai-suplai magma masih terjadi karena pada beberapa hari lalu terjadi peningkatan kegempaan vulkanik dalam dan dangkal, namun tidak di akhiri dengan letusan.
Suplai yang masih berlangsung ini, kata dia, bisa dilihat dengan masih munculnya gempa-gempa vulkanik dalam dan dangkal. Pada periode enam jam pukul 12.00 WITA hingga 18.00 WITA hari ini, terekam tiga kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa vulkanik dangkal, gempa embusan dan gempa tektonik, serta tremor dengan amplitudo maksimum 10 milimeter.
"Aktivitas vulkaniknya masih tergolong tinggi. Karena itu kami sangat berharap warga yang beraktivitas di radius bahaya sejauh 2,5 kilometer tetap bersiaga karena letusan bisa terjadi sewaktu-waktu," katanya.
Gunung Lokon terakhir meletus pada 22 Juli 2013, namun kembali erupsi pada Senin (9/9) WITA hingga Kamis (12/9) dan melontarkan material debu vulkanik hingga ketinggian 2.500 meter dari kawah.