REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH – Hujan di DKI Jakarta yang terus mengguyur sejak Ahad (21/7) kemarin disebabkan oleh angin timur yang terbawa dari selatan pulau Jawa. Angin berasal di Australia yang saat ini juga sedang terjadi badai disana.
Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Ery Basworo mengatakan, bersumber dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan dua hari terakhir akan terus berlangsung hingga siang nanti pukul 12.30. Hujan akan tetap turun dengan intensitas ringan hingga sedang.
Akibat badai yang berasal dari Australia, angin yang seharusnya menyebabkan kering di Jakarta pun membawa air yang berdampak hujan. Namun hujan saat ini tidak akan sebesar hujan yang terjadi pada Februari lalu.
Untuk itu mengantisipasi bencana, sejak kemarin, pihaknya telah menginstruksikan kepada Dinas Sosial dan Satpol PP untuk waspada terhadap banjir yang diakibatkan oleh hujan yang turun terus menerus.
“Kami prediksi daerah Ciliwung, Kampung Pulo, dan Bidara Cina mengalami banjir akibat pintu air bendungan katulampa dengan siaga tiga,”ujarnya, pada Republika, Senin (22/7).
Ery mengatakan sore kemarin Bendungan Katulampa sempat menjadi siaga dua. Hal itu berakibat rumah yang terendam banjir di tiga daerah di Jakarta Timur tersebut sebanyak 200 rumah.
Pihaknya telah siap dengan perahu dan tempat pengungsian untuk evakuasi korban yang terendam banjir. Begitu juga dengan persediaan logistik bagi mereka.