Senin 24 Jun 2013 15:51 WIB

Kemenristek 'Launching' Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-18

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Hazliansyah
 Menristek Gusti Muhammad Hatta menjajal kendaraan lapis baja Komodo buatan PT. Pindad yang dipamerkan pada peluncuran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-18 di gedung II BPPT, Jakarta Pusat, Senin (24/6).
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Menristek Gusti Muhammad Hatta menjajal kendaraan lapis baja Komodo buatan PT. Pindad yang dipamerkan pada peluncuran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-18 di gedung II BPPT, Jakarta Pusat, Senin (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset dan Teknologi meluncurkan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) Ke-18, Senin (24/6). Tema Hakteknas tahun ini adalah Inovasi untuk Kemajuan Bangsa.

Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta dalam sambutannya mengatakan, sesuai tema dan kemajuan teknologi yang berkembang saat ini, yaitu kedirgantaraan, ikon yang diusung tahun ini adalah pesawat tanpa awak (Puna), roket dan satelit. Setiap tahun jenis teknologi yang diangkat berbeda-beda. Tahun lalu, misalnya, teknologi yang diangkat adalah mobil listrik.

Rangkaian acara Hakteknas telah dimulai sejak Februari. Acara puncak akan diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah pada 27 Agustus-1 September. Acara akan diisi dengan rangkaian seminar, Rakornas, karnaval Iptek dan pameran Ritech Expo.

"Saya berharap makin banyak produk teknologi kita yang diproduksi. Bukan hanya joint research tapi bisa jadi joint production," ujar Gusti dalam sambutannya di Lobby Gedung II BPPT, Senin (24/6).

Usai membuka Hakteknas, Menristek dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro berkeliling melihat berbagai produk teknologi yang dipamerkan.

Purnomo mengatakan, anggaran yang disediakan negara untuk alutsista sebesar Rp 150 triliun. Anggaran tersebut untuk jangka waktu lima tahun. Dari jumlah tersebut, Rp 35 triliun digunakan untuk belanja barang dan perawatan. Sedangkan sisanya untuk pembangunan kekuatan pertahanan.

"Secara bertahap kita akan gunakan produk dalam negeri. Budget APBN lima tahun hampir tiga persennya untuk industri dalam negeri," ujarnya.

Di pameran juga ditampilkan berbagai produk kedirgantaraan. Produk tersebut, antara lain Puna (Wulung, Alap-Alap, Sriti) BPPT, Satelit A2 dan Roket R-HAN 122 LAPAN, Sniper Rifle, Cloud Seeding Agent Club, Rantis Komodo 4x4 dari PT Pindad, Multirotor dari ITB dan Combat Management System (CMS) dari PT LEN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement