Senin 13 May 2013 23:31 WIB

Waduk Pluit, Jokowi: Kita Kejar-Kejaran dengan Waktu

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
 Joko Widodo
Foto: Republika/Yasin Habibi
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Normalisasi Waduk Pluit hingga saat ini masih berlangsung meski pun mendapat perlawanan dari warga. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menargetkan, proses pengerukan Waduk Pluit tersebut harus sudah rampung dua tahun lagi. 

Dengan demikian, warga yang tinggal di bantaran waduk juga harus sudah pindah sebelum waktu yang ditargetkan. "Pengerukan harus jalan terus, kita kejar-kejaran dengan waktu," kata dia di Balai Kota, Senin (13/5).

Menurut Jokowi, pengerukan waduk harus dilakukan sekarang juga. Sebab, kata dia, Waduk Pluit menampung sebagian besar air hujan yang turun di wilayah Jakarta. Jika tidak dikeruk sedini mungkin, dikhawatirkan proyek ini akan terlupakan dan berpotensi menimbulkan banjir besar lagi di ibu kota. 

"Kita lupa sudah tidak ada hujan, nanti tahu-tahu hujan banjir lagi," tambah mantan wali kota Solo ini.

Mengenai warga yang belum direlokasi dari bantaran waduk, Jokowi mengatakan masih akan terus melakukan pendekatan. Dia menaksir, pendekatan tersebut tidak akan berjalan mudah. Sebab, jumlah warga yang akan direlokasi ada tujuh ribu KK dengan keinginan yang berbeda-beda.

"Ada yang minta pindah ke barat, ke selatan, ada yang minta disiapin tanah, semuanya dengan alasan yang berbeda-beda."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement