Jumat 05 Apr 2013 14:29 WIB

TNI AD Masih Miliki PR Soal Insiden di LP Cebongan

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Citra Listya Rini
Jumpa pers hasil penyelidikan Tim Investigasi TNI AD  terkait kasus penyerangan LP Cebongan di Jakarta,Kamis (4/4).  (Republika/Yasin Habibi)
Jumpa pers hasil penyelidikan Tim Investigasi TNI AD terkait kasus penyerangan LP Cebongan di Jakarta,Kamis (4/4). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberanian TNI AD mengungkap pelaku penembakan empat tahanan LP Cebongan bukanlah akhir dari masalah. Masih ada pekerjaan rumah alias PR yang wajib diselesaikan TNI AD. 

"Perlu diivenstigasi mengapa senjata bisa keluar gudang tanpa sepengetahuan perwira?," kata Wakil Ketua Komisi II DPR RI, T.B. Hassannudin ketika dihubungi Republika di Jakarta, Jum’at (5/4).

Ada banyak misteri dalam penyerangan yang dilakukan sejumlah oknum Kopassus ke LP Cebongan. Hassannudin misalnya mempertanyakan siapa koordinator penyerangan. Pasalnya, para pelaku berasal dari tempat tinggal yang berbeda-beda. 

Selain itu, Hassanuddin mengimbau perlu juga diinvestigasi mengenai kinerja kepolisian melindungi empat korban LP Cebongan. Menurutnya, keempat tahanan semestinya di tahan di Polda Yogyakarta bukan di LP Cebongan. "Seolah-olah ada pembiaran terhadap perlindungan tersangka," ujar Hassanuddin.

Terlepas dari PR yang masih harus diselesaikan, Hassanuddin mengapresiasi hasil kerja tim pencari fakta yang dibentuk TNI AD. Kejujuran TNI AD mengungkap pelaku penembakan empat tahanan LP Cebongan merupakan langkah maju. 

Hassanuddin mengatakan keberanian TNI AD mengakui kesalahan oknum anggotanya langka terjadi. 'Kita apresiasi kejujuran dan keihlasan KASAD. Di zaman Orde Baru itu sangat tidak mungkin," katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement