Kamis 04 Apr 2013 16:04 WIB

Ruhut: Tidak Ada Teriakan 'Hidup Kopassus!' di LP Cebongan

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Citra Listya Rini
Ruhut Sitompul
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ruhut Sitompul

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Anggota Komisi III DPR RI Ruhut Sitompul membantah adanya teriakan yel-yel 'Hidup Kopassus' oleh para tahanan dan pelaku pembunuhan di LP II B Cebongan, Mlati, Sleman, Jawa Tengah, sebagaimana informasi yang dihimpun belakangan ini. Bahkan, kondisi LP Cebongan sekarang dinilainya sudah cukup kondusif.

Menurut Ruhut, apa yang diberitakan selama ini tidak seperti yang dia lihat langsung di LP Cebongan. Meskipun ada kekhawatiran pascaperistiwa tersebut di kalangan tahanan ataupun petugas sipir, seusai bercerita dan tanya jawab dengan pihak terkait ternyata informasinya berbeda.

"Namun, bertepuk tangan memang ada, tapi seruan 'Hidup Kopassus' tidak ada," kata Ruhut seusai mengunjungi LP Cebongan bersama rekan-rekannya di Komisi III DPR RI, Kamis (4/4).

Sementara itu, mengenai transparasi pengungkapan kasus penembakan di LP Cebongan, Ruhut mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar bersabar dan menyerahkan kasus ini kepada kepolisian. Sebab, kata dia, dalam prosesnya kepolisian juga telah berupaya transparan mengungkap dalang penembakan.

Berbeda dengan Ruhut, Wakil Ketua DPR RI, Almuzzamil Yusuf, mengatakan penyelidikan kasus LP Cebongan tidak boleh hanya terpaku pada dua institusi tersebut, yakni TNI dan Polri. Karena itu, Komisi III  DPR RI berinisiatif membentuk tim independen dari kalangan pengamat yang dinilai kompeten.

"Karena penyebabnya merupakan kelemahan polisi dalam upaya pengamanan LP Cebongan saat itu," ujar Muzzamil.

Komisi III DPR RI mengunjungi LP Cebongan sekitar pukul 10.00 WIB. Kunjungan berdurasi empat jam itu turut dihadiri beberapa petinggi kepolisian di tingkat Polda Daerah Istimewa Yogyakarta dan Polres Sleman.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement