Sabtu 09 Mar 2013 17:29 WIB

Gubernur: Waduk Matenggeng Selesai 2016

Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo
Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo

REPUBLIKA.CO.ID,cilacap--Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengatakan petani di Kabupaten Cilacap tidak akan kekurangan air saat musim kemarau maupun kebanjiran ketika musim hujan karena pemerintah sedang membangun Waduk Matenggeng di Kecamatan Dayeuhluhur.

"Waduk Matenggeng ini akan memanfaatkan aliran Sungai Cijolang yang dibendung. Itu (pembangunan Waduk Matenggeng, red.) dananya kurang lebih Rp3 triliun, mulai tahun 2013 dibangun, Insya Allah nanti tahun 2016 jadi," katanya di Cilacap, Sabtu.

Gubernur mengatakan hal itu saat dialog dengan petani usai memanen padi hasil Gerakan Tanam Serempak 1.000 hektare di Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, Cilacap.

Jika pembangunan Waduk Matenggeng selesai, kata dia, jaringan irigasi bisa ditata dengan baik sehingga tidak banjir saat musim hujan dan areal persawahan tetap dapat air ketika kemarau.

"Itu memang 'abot' (berat, red.), 'dongake wae' (doakan saja, red.), kalau tidak, sampai kapan kita akan membangun waduk itu. Alhamdulillah, pemerintah sejak tahun 2013 ini, untuk Cilacap diberi hadiah pembangunan Waduk Matenggeng di Dayeuhluhur untuk mengurangi bencana banjir," katanya.

Oleh karena itu, dia mengharap masyarakat khususnya para petani untuk menunggu pembangunan Waduk Matenggeng yang rencananya akan selesai dalam waktu tiga tahun.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Tengah, Prasetyo Budhie Yuwono mengatakan, pihaknya selalu memikirkan masalah irigasi. "Di Cilacap, permasalahan yang dihadapi sudah kita respons dengan baik," katanya.

Selain rencana pembangunan Waduk Matenggeng di Kecamatan Dayeuhluhur, kata dia, pada tahun 2013 pihaknya juga mendapat alokasi dana Rp69,1 miliar untuk perbaikan jaringan irigasi Sidareja-Cihaur.

Menurut dia, jaringan irigasi Sidareja-Cihaur cukup luas dan panjang sehingga butuh dana yang besar untuk memperbaikinya.

"Rencananya minggu depan, kami akan duduk bersama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Pemerintah Kabupaten Cilacap, dan P3A (Perkumpulan Petani Pengguna Air) untuk bersama-sama menyusun rencana jaringan irigasi mana yang akan diperbaiki lebih dulu seperti aspirasi masyarakat waktu pencanangan Gerakan Tanam Serempak 1.000 hektare dulu," katanya.

Ia mengatakan, ada kabar menggembirakan bagi petani karena masalah pemeliharaan jaringan irigasi Sidareja-Cihaur yang selama ini dikelola sendiri oleh BBWS Citanduy nantinya akan dikerjasamakan dengan pemerintah kabupaten dan provinsi.

Menurut dia, pihaknya sudah membuat nota kesepahaman dengan BBWS Citanduy terkait kerja sama pemeliharaan jaringan irigasi Sidareja-Cihaur. "Dengan kerja sama ini diharapkan, pengelolaan dan pemeliharaan jaringan irigasi akan lebih efektif," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement