REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wilayah perbatasan Depok menjadi tempat pembuangan sampah bagi warga Jakarta, Bogor, dan Tangerang. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok pun harus mewaspadai wilayah perbatasan tersebut.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok Rahmat Hidayat mengatakan, banyak warga Jakarta dan Bogor justru membuang sampahnya di Depok. Bahkan, DKP pernah melihat dan menangkap truk sampah yang berasal dari Jakarta.
"Walaupun bukan truk sampah resmi, jadi orang yang berbisnis sampah di perumahan-perumahan pakai mobil itu berapa kali kita tangkap karena membuang sampah di perbatasan Depok," katanya kepada Republika, Kamis (14/2).
Sedikitnya, terdapat empat truk sampah yang berasal dari DKI Jakarta dan tertangkap pada akhir 2012. Pembuangan sampah tersebut dilakukan di wilayah Serua, Bojongsari, Deppok.
"Truknya ada kami tangkap di Kavling DPR Serua, truk - truk sampah dari DKI walaupun tak resmi tapi truk yang berbisnis sampah mengambil sampah dari perumahan, kita tangkap empat truk dan kita tahan KTP dan SIM nya," katanya.
Menurutnya, penangkapan tersebut juga berasal dari laporan masyarakat sekitar yang melihat aktifitas pembuangan sampah. Tidak hanya di Serua, pembuangan sampah di wilayah perbatasan Depok juga terjadi di wilayah Cinere.
Rahmat mengatakan, para sopir truk sampah yang berasal dari DKI Jakarta membuang sampahnya pada malam hari. "Pernah dari Pondok Indah," jelasnya.
Selain warga Jakarta, warga Bogor pun juga ikut membuang sampahnya di wilayah Depok. Seperti sampah yang menumpuk di Jalan Raya Citayam, Depok.
"Di Citayam itu yang buang sampah dari Bogor. Pasar Citayem itu enam grobak satu hari dari stasiun citayem empat grobak sudah kita deteksi," katanya.
Untuk mengantisipasi pembuangan sampah di wilayah perbatasan Depok, pihaknya akan menutup sampah di Jalan Raya Citayam dan akan dijadikan sebagai taman.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
