REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Anas dinilai sebaiknya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat. Menurut pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, jika Anas melakukan perlawanan terhadap Pendiri Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Anas pasti KO.
Dari pada diturunkan secara paksa, ujar Ari, alangkah baiknya Anas mengundurkan diri secara terhormat. Ia tidak memiliki kekuatan yang seimbang jika melawan SBY. “Lebih baik mundur, tanpa menunggu KPK menjadikannya tersangka,” katanya kepada Republika, Jumat, (8/2).
SBY, terang Ari, merupakan figur paling kuat yang dihormati oleh semua orang Demokrat, bahkan ia jauh lebih kuat dari pada figur Abu Rizal Bakrie di Golkar. “Orang-orang Demokrat sangat menghormati SBY bahkan cenderung menjilat,” terangnya.
Anas, ujar Ari, lebih baik belajar dari sikap Andi Mallarangeng yang rela mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olah Raga. Sikap AM merupakan sikap yang terpuji. Ia tidak egois mengorbankan nama partainya demi jabatannya sendiri.