Senin 04 Feb 2013 01:04 WIB

'Yang Salah Petinggi PKS, Kenapa Kader yang Disuruh Tobat'

   Presiden PKS yang baru Anis Matta (tengah) bersama Bendahara Umum PKS Mahfud Abdurrahman (kiri), dan Sekjen PKS Taufiq Ridho usai konferensi pers di Kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (1/2).(Republika/Yasin Habibi)
Presiden PKS yang baru Anis Matta (tengah) bersama Bendahara Umum PKS Mahfud Abdurrahman (kiri), dan Sekjen PKS Taufiq Ridho usai konferensi pers di Kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (1/2).(Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajakan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta, yang mengajak kadernya melakukan tobat nasional dinilai tidak tepat.

"Yang melakukan kesalahan adalah petinggi PKS, kenapa yang disuruh tobat para kadernya," kata salah seorang pendiri Partai Keadilan, Yusuf Supendi, pada diskusi 'Konflik Kepentingan pada Pemberantasan Korupsi' di Jakarta, Ahad (3/2).

Menurut dia, kader PKS tidak bersalah sehingga tidak perlu melakukan tobat secara nasional, tapi justru petinggi PKS yang harus bertobat.

Di sisi lain, kata Yusuf, pernyataan Anis Matta yang mengajak para kadernya melakukan tobat nasional menunjukkan dirinya mengakui kesalahannya.

"Pernyataan tersebut lebih tepat jika disampaikan kepada para kader dalam forum internal, tapi jika disampaikan kepada publik, akan menjadi 'blunder'," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Yusuf Supendi juga menyarankan kepada para elite PKS untuk melakukan tobat secara benar dan bukan hanya pernyataan bertobat. Tobat secara benar, menurut dia, menyatakan diri bersalah telah melakukan kebohongan, manipulasi, dan kenistaan.

Yusuf juga memprediksi terbukanya kasus dugaan suap terhadap petinggi PKS akan menurunkan perolehan suara partai tersebut dalam Pemilu 2014.

Menurut dia, indikasi tersebut sudah terlihat dalam pelaksanaan Pilkada Provinsi Banten dan Pilkada Provinsi DKI Jakarta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement