REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah banjir yang melumpuhkan Jakarta pada 17 Januari, marak pemberitaan yang mengatakan pada 27 Januari nanti Jakarta akan tenggelam.
Asumsinya adalah semakin tinggi curah hujan yang berbarengan dengan tingginya muka air laut akibat pasang surut yang tinggi pada tanggal tersebut. Bahkan, diprediksi banjir besar akan terjadi melebihi banjir 2007. Benarkah akan seperti itu?
“Asumsi tingginya air laut karena pasang surut memang benar. Posisi bulan terhadap bumi pada 27 Januari mengakibatkan naiknya pasang surut sehingga tinggi air laut akan naik," ujar Peneliti Meteorologi Tropis Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Tri Handoko Seto, Jumat (25/1).
Asumsi curah hujan akan semakin tinggi masih diperdebatkan. Tri mengatakan memang benar puncak musim hujan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya adalah Januari sampai Februari, tepatnya pertengahan Januari sampai pertengahan Februari. Namun demikian, menurut Seto tidak serta merta hujan akan terus meningkat dari hari ke hari sejak kejadian banjir 17 Januari lalu
“Dengan melihat hasil prediksi hujan memang benar menjelang akhir Januari akan terjadi peningkatan curah hujan di Jabodetabek. Namun jika membandingkan prediksi dari model yang sama yang memprediksi hujan pada 15-18 Januari lalu, maka curah hujan pada 27 Januari diprediksi masih lebih rendah," jelasnya.
Sifat hujan juga diperkirakan akan berbeda. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, potensi banjir di Jakarta masih akan besar. Tri menambahkan, berlebihan jika dikatakan Jakarta akan tenggelam.