Jumat 04 Jan 2013 22:49 WIB

Ribuan Ikan Mati, Pelindo Hentikan Pembuangan Limbah

PT Pelindo III
Foto: ist
PT Pelindo III

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Perseroan Terbatas (PT) Pelindo II Panjang mengaku terkejut ketika limbah dari proyek pengerukan pendalaman alur pelayanan dan kolam pelabuan itu membuat ribuan ikan budi daya kerapu mati.

"Awalnya tidak tahu sama sekali karena pengerjaan proyek itu telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan kami pun telah memegang izin analisis," kata Humas PT Pelindo II Cabang Panjang Lampung, Banu Asrini, di Bandarlampung, Jumat.

Menurut dia, rencana pengerukan ini sudah dilakukan sejak 2010 dan telah mengantongi izin dari beberapa pihak.

 

Ia menyebutkan pembuangan lumpur di Pulau Tegal karena berdasarkan penelitian lokasi tersebut memiliki kedalaman 60 kilometer dan kandungan lumpur tersebut memiliki risiko pencemaran lingkungan paling rendah.

Pulau Tegal, menurut dia, merupakan lokasi pembuangan yang paling bagus secara pengujian teori.

"Jika dilihat dari kronologinya, ikan-ikan budi daya kerapu itu mati sebelum kami melakukan pembuangan lumpur itu, dan ini perlu dilakukan kajian betul apakah ada kaitannya dengan pengerukan lumpur dari PT Pelindo," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya akan menyampaikan laporan kerugian masyarakat yang memiliki keramba budi daya ikan kerapu kepada pimpinan. "Kami akan melakukan pengujian ulang secara independen dan transparan," katanya.

Menurut dia, apabila benar fenomena "Red Tide" yang tengah "blooming" di kawasan perairan Teluk Lampung itu dipicu karena proyek pengerukan pendalaman alur dan kolam, PT Pelindo bersedia memindahkan tempat pembuangan lumpur tersebut.

"Untuk sementara waktu, kami bersedia memberhentikan proyek tersebut sampai ada hasil uji lab yang valid demi memenuhi keinginan masyarakat. Kami berharap ada solusi terbaik yang bisa dipecahkan bersama," kata dia menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement