Sabtu 29 Dec 2012 07:05 WIB

Inilah Kisah Keji Pembunuhan Sisiwi SMK di Bogor (bagian 2/habis)

Rep: c70/ Red: Abdullah Sammy
Kekerasan anak
Foto: myhealing.wordpress.com
Kekerasan anak

REPUBLIKA.CO.ID, Penemuan seorang jasad remaja belia siswi SMK, Ayu Rahayu, membuat polisi membuka proses proses penyelidikan. Polisi mengumpulkan alat bukti dan keterangan sanksi di sekitar kejadian. Dari keterangan itulah Polres Kabupaten Bogor menangkap dua pelaku yang tidak lain adalah rekan Ayu, Rian dan Yusuf.

Keduanya ditangkap di sekolahnya, Selasa (25/12). Dari keterangan Rian, Asep menjelaskan, Rian membawa Ayu ke Cileungsi pada Rabu (19/12) malam bersama Yusuf berboncengan dalam satu motor.

Kemudian, mereka berhenti di pinggir jembatan Sungai Leuwilisung yang sepi. Di jembatan itu, mereka mengobrol dan Rian membujuk Ayu yang tengah mengandung anaknya lima bulan untuk menggugurkan janin tersebut. Sementara, Yusuf menunggu di atas motor.

"Saat itu, Ayu terus menolak hingga Rian tidak terkontrol dan marah, kemudian mencekiknya," kata Kepala Unit Reserse Kriminal, Polsek Cileungsi AKP Galih Wisnu Pradipta.

Rian membanting tubuh Ayu ke tanah dan mencekik leher Ayu hampir 15 menit. Saat itu, Ayu masih bernyawa karena masih menggelepar bergerak-gerak.

Melihat aksinya belum tuntas, ia meminta Yusuf memegangi kaki Ayu dan ia kembali mencekiknya selama hampir 10 menit. Ayu masih mengeluarkan suara saat itu, hingga Rian pun kembali mencekiknya untuk yang ketiga kali tanpa belas kasihan.

Menyadari aksinya bisa saja ketahuan warga sekitar, Rian dan Yusuf pun membuang tubuh Ayu ke sungai sebelum mereka pulang kembali ke rumah masing-masing di Jagakarsa, Jakarta Selatan, dan Cijantung, Jakarta Timur. "Setelah kejadian itu, mereka melakukan aktivitas seperti biasa, sekolah, dan sebagainya, hingga tiga hari kemudian mereka dibekuk," kata Kepala Polres Kabupaten Bogor AKBP Asep Saefudin.

Akibat perbuatan telah menghilangkan nyawa orang lain, Rian dan Yusuf diganjar Pasal 340 dengan ancaman 20 tahun penjara. Hasil autopsi Ayu dari Rumah Sakit Kramat Jati mengatakan, Ayu meninggal karena tenggelam dengan luka di lehernya akibat cengkeraman kuku dan tangan Rian yang mempercepat kematiannya.

Ia ditemukan dalam kondisi membusuk lanjut, begitu pula janin di dalam rahimnya. Zuhairiyah, ibu Ayu yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga sangat menyesalkan pembunuhan anaknya.

"Kenapa harus dibunuh?" ujar AKP Galih, seperti yang dikatakan ibu Ayu beberapa waktu lalu. Kini, Zuhairiyah tak dapat lagi melihat senyum anak ketujuhnya yang berambut lurus tersebut. Begitu pun tujuh saudaranya yang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement