REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Proyek megatriliun Kawasan Strategis Industri Selat Sunda yang akan memasuki tahap groundbreaking pada 2014 diminta jangan mengorbankan daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah, khususnya Lampung, diminta menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni agar bisa bersaing dalam pengembangan kawasan.
"Perkuat SDM. Ketika jembatan selesai, sumber daya manusia di Lampung harus lebih produktif," ujar dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Nuzul Achyar, dalam diskusi panel bertajuk 'Jembatan Selat Sunda, Karya Anak Bangsa dan Peluang Pembangunan antar Pulau', di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (11/10).
Nuzul menjelaskan proyek yang direncanakan bakal menelan biaya senilai 253 milliar dollar AS tersebut harus belajar dari proyek-proyek kawasan sebelumnya, seperti kawasan industri di Bekasi. Menurutnya, kawasan industri di Bekasi terbukti gagal menampung peran sumber daya manusia lokal untuk ikut maju.
Tidak hanya itu, kawasan industri tersebut menghabiskan lahan kota demi sektor privat. Sehingga, tutur Nuzul, lahan publik pun tergerus dan warga tidak memiliki area untuk beraktivitas.
"Saya sarankan, mumpung masih mempunyai lahan, negara kuasai itu. Ketika sudah waktunya, maka enggak masalah dengan lahan,"ujarnya.