REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral (plt) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto memastikan keterlibatan Bos Artha Graha Grup, Tommy Winata dalam acara bazar sembako murah di "kandang banteng" tidak terkait lobi proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) yang dihentikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengingatkan Tommy untuk tidak memanfaatkan PDIP untuk urusan bisnis.
"Pemerintah sekarang mengkaji ulang (JSS). Kami tidak melakukan lobi. Salah kalau melobi," kata Hasto kepada wartawan di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selata, Senin (21/12).
Hasto mengatakan PDIP bukan partai yang bisa diatur-atur oleh kepentingan tertentu. PDIP akan tetap menjadi partai berdaulat dalam mengambil keputusan politik. "PDIP tetap partai yang berdaulat penuh. Tidak bisa disetir oleh kepentingan tertentu," kata Hasto
Hasto mengatakan tidak ada lobi bisnis yang dilakukan Tommy kepada PDIP. Dia menilai wajar keterlibatan Tommy dalam acara bazar sembako murah yang diadakan DPP PDIP dalam rangka memperingati Hari Ibu. "Di PDIP rakyat ikut bergotong royong, itu biasa. Yang dilarang kerja sama menggunakan APBN," ujar Hasto.
Kepedulian Tommy dalam kegiatan sosial perlu dicontoh para pengusaha lain di Indonesia. Hasto mengatakan PDIP akan selauu mendorong pengusaha nasional mengedepankan kepentingan nasional.
Sebelumnya pendiri Yayasan Artha Graha Peduli, Tommy Winata hadir dalam acara peringatan Hari Ibu yang digelar DPP PDIP. Yayasan Tommy menjadi sponsor utama gelaran bazar sembako murah yang diadakan PDIP untuk 5000an warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan dan sekitarnya.