Senin 06 Aug 2012 16:37 WIB

Hii Masih Banyak Pedagang Nakal Jual Daging tak Layak Konsumsi

Daging sapi (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Daging sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI - Tim gabungan Pemerintah Boyolali menemukan puluhan kilogram daging tidak layak konsumsi yang dijual di pasaran. Temuan itu berdasar pemeriksaan makanan dan minuman di Pasar Boyolali, Senin (6/8).

Tim pengecekan terdiri atas petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan), dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Boyolali itu. Ketika melakukan pemeriksaan di sebuah los di Pasar Boyolali ada daging sapi yang diduga berasal dari anak sapi yang mati atau sakit sebelum dipotong.

Namun, tim saat melakukan mengecekan puluhan daging sapi tersebut, pedagang atau pemilikinya sudah kabur. Dagangan daging sapi yang tak layak konsumsi tersebut ditinggal kabur begitu saja oleh pemiliknya.

Menurut Fitri Handayani, salah satu anggota tim dari Disnakkan Boyolali, daging tersebut dari anakan sapi. Itu terlihat ada kepalanya diduga usianya baru sekitar satu tahun.

Tim juga menemukan satu plastik darah segar di los tersebut, kemungkinan digunakan untuk mengelabuhi pembeli supaya daging tampak segar. Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan apakah daging tersebut berasal dari hewan ternak yang sakit atau mati sebelum dipotong.

"Kami curiga karena pemiliknya langsung kabur meninggalkan dagangannya begitu saja. Pemotongan anak sapi memang dilarang," katanya.

Tim gabungan kemudian mengamankan 50 kg daging tak layak konsumsi tersebut dan dititipkan ke kantor pengelola Pasar Boyolali Kota, untuk dimusnahkan dan pedagangnya diberikan pembinaan.

Selain itu, tim juga menemukan sekitar 25 kg daging ayam goreng busuk yang dijual oleh pemilikinya, Anik, warga Candi, di Pasar Sunggingan.

Menuru Kepala Disnaskkan Boyolali Darsono, daging yang tak layak konsumsi nekat dijual diamankan dan pedagangnya diberikan pembinaan agar tidak diulang kembali.

Daging ayam busuk di Pasar Sunggingan, kata dia, oleh pemiliknya digoreng untuk mengelabuhi pembeli dengan mengurangi rasa bau. "Tim juga menemukan pedagang yang menjual hati sapi yang ada cacingnya. Namun, petugas tidak melakukan penyitaan, mereka dilakukan pembinaan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement