REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan telah meminta kepolisian untuk menertibkan kerusuhan yang dilakukan masyarakat akibat penutupan terminal bayangan eks Gerbang Tol Pondok Gede Timur.
"Saya sudah mengetahuinya. Kita langsung minta pihak keamanan, terutama kepolisian untuk menertibkannya," kata Dahlan saat ditemui usai Rapat Terbatas di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (27/7).
Ia mengakui terminal bayangan itu telah dibuka sehingga aktivitas berjalan normal kembali. "Yang penting kan sudah dibuka. Sekarang sudah lancar. Walau sempat setengah jam ditutup," tuturnya.
Kerusuhan ini bermula ketika warga kelurahan Jatibening, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, meminta PT Jasa Marga untuk membatalkan penutupan terminal bayangan tersebut. Karena, menurut warga, penutupan tersebut dapat memutus nadi perekonomian masyarakat setempat.
"Waktu kejadian itu saya sudah menelepon Jasa Marga untuk mengetahui perkembangannya seperti apa," ungkapnya.
Dahlan juga mengaku belum mendapatkan informasi berapa kerugian yang ditanggung Jasa Marga akibat kerusuhan tersebut. "Saya belum dilapori berapa kerugiannya. Yang penting saya sudah telepon Dirut Jasa Marga dan sudah dibuka," ungkapnya.
Jasa Marga melakukan penutupan terminal bayangan di KM 8 Tol Jakarta-Cikampek, Jatibening, mulai 9 Juli 2012 karena melanggar regulasi, peraturan perundangan, serta rawan kecelakaan dan kriminalitas.
Direktur Operasi Jasa Marga, Hasanudin, sebelumnya pernah mengatakan bahwa Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang jalan, khususnya Pasal 56, hal itu dilarang. Peraturan Pemerintah No.15/2005, Pasal 41 juga melarang adanya aktivitas menaikkan dan menurunkan penumpang di bahu jalan dan gerbang tol.