REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasca jatuhnya pesawat latih jenis Fokker 27, TNI AU akan mengganti seluruh pesawat latih jenis itu. Tidak hanya Fokker 27, TNI AU pun bakal mengganti dua unit pesawat ovitten berjenis OV-10F Bronco yang sudah tidak digunakan sejak 2007.
"Selain Fokker, terdapat pesawat jenis Ovitten yang akan diganti," ungkap Kapuspen TNI Iskandar Sitompul, saat dihubungi Republika, Jumat (22/6).
Menurutnya, pesawat ovitten akan diganti dengan empat unit pesawat supertokano yang bakal didatangkan dari Brazil September mendatang.
Terkait dengan Fokker, Iskandar mengungkapkan, sebelumnya TNI AU memiliki enam pesawat latih namun dua diantaranya hancur akibat kecelakaan. Selain di komplek Rajawali, Halim Perdanakusumah kemarin, Fokker TNI AU juga pernah jatuh pada 6 April 2009 silam. Pesawat itu menimpa PT Dirgantara Indonesia dan menewaskan 24 korban jiwa.
"Kayaknya saat itu masalah cuaca," jelas Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI, Azman Yunus, di Jakarta.
Azman pun masih bersikukuh enggan menyebutkan penyebab jatuhnya Fokker 27 kali ini. "Saya tegaskan penyelidikan tidak dibuka untuk publik," ungkapnya.
Menurutnya, empat fokker yang ada untuk sementara akan dikandangkan sambil menunggu hasil investigasi. Sementara itu, sembilan pesawat CN295 akan dipersiapkan untuk mengganti kebutuhan pesawat latih.