REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan mengaku baru mengentahui pesawat Sukhoi yang datang dan terbang ke Indonesia ternyata bernomor 97004. Padahal, Sukhoi yang diberi izin masuk bernomor 97005.
Fakta itu disampaikan Dirjen Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan Harry Bhakti dalam rapat dengar pendapat antara Komisi V DPR dan Kemenhub. "Kita baru tahu setelah jatuh, pada saat kita izinkan memang tidak ada serial numbernya," katanya Senin (28/5) malam.
Sebelumnya, PT Indo Asia Ground Utama, sempat berujar hanya mengurus perizinan masuk Sukhoi Superjet 100 bernomor 97005. Namun sayangnya pesawat yang datang ke Indonesia dan kemudian jatuh di Gunung Salak ialah Sukhoi Superjet 100 97004.