REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --Nasib koalisi usai rapat pimpinan parpol di Puri Cikeas, Selasa (3/4) kemarin tidak memberi pengaruh apapun terhadap koalisi di masing masing daerah. Di Jawa Timur, Gubernur dan wakil Gubernur Jatim, Soekarwo-Saifullah masih mendapat dukungan penuh dari PKS Jatim.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jatim, Hamy Wahjunianto kepada wartawan mengatakan, selama kebijakan Soekarwo masih berpihak pada rakyat Jatim, pihaknya akan tetap meneruskan dukungan pada Gubernur yang diusung Partai Demokrat tersebut. Menurutnya, polemik tentang nasib PKS di jajaran pengurus pusat tidak akan membuat PKS melepaskan dukungan pada Soekarwo-Saifullah sebagai Gubernur Jatim hingga nanti habis periode 2014.
"Koalisi kita sifatnya fleksibel, arahnya adalah SBY dan rakyat," katanya pada wartawan, Rabu (3/4).
Lebih lanjut Hamy mengungkapkan, meskipun arah koalisinya SBY dan rakyat, PKS lebih menitikberatkan pada kepentingan rakyat. Jika kebijakan SBY maupun pemerintah koalisi tidak berpihak pada rakyat, maka PKS akan berlawanan dengan koalisi. Lagipula, kata dia, koalisi di pemerintah pusat dengan SBY adalah menempatkan tiga menteri di Kabinet. Jikapun PKS dikeluarkan dari koalisi, tidak menjadi masalah.
Khusus di Jatim, Hamy mengatakan, hingga saat ini PKS masih bersinergi dengan Gubernur Jatim terkait kebijakan kenaikan harga Bahan Bahan Minyak (BBM) oleh pemerintah pusat. Pasalnya, Soekarwo telah mengantisipasi jika harga BBM naik dengan mengeluarkan kebijakan untuk menekan laju kenaikan harga akibat kenaikan harga BBM. Misalnya, kata dia, Gubernur telah mengajukan dana 1 Triliun untuk membantu subsidi untuk pihak yang terkena langsung akibat kenaikan harga BBM.