REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Arif Eko Budi Arandiko (21 tahun) jadi korban tabrakan maut bus Sumber Kencono, Ahad lalu.
Pemuda yang pamit untuk naik gunung ini meninggalkan sejumlah kesan agi orangtuanya. Ayah korban Teddy Tritianto (58) mengatakan ia sempat mendapatkan firasat kepergian putranya.
Namun, ia mnghiraukan tanda-tanda tersebut. Tanda tersebut, antara lain bingkai foto Arif yang jatuh, telepon yang tidak biasa ia lakukan dan tulisan di dinding kamarnya mengenai pesta pada 1 Januari 2012.
Teddy menuturkan, putra sulungnya tersebut sempat menghubungi rumah saat berada di Yogyakarta. Arif mengabarkan bahwa dirinya sedang dalam perjalanan pulang. Namun, sesampainya di Surabaya bus mengalami kecelakaan.
Salah satu teman organisasi kampusnya di Bina Nusantara Ichsan mengatakan, Arif sangat aktif di Binus TV. Mahasiswa jurusan Marketing Communication 2008 tersebut hanya tinggal menyelesaikan skripsinya.
Dalam kecelakaaan di Madiun, tercatat enam orang penumpang bus tewas di lokasi dan lebih dari 23 penumpang mengalami luka berat dan luka ringan.
Tabrakan maut antara bus Sumber Kencono bernomor polisi W 7727 UY dengan sepeda motor di Jalan Raya Madiun-Surabaya di Desa Jeruk Gulung, Kecamatan Balarejo, Kabupaten Madiun, Ahad (1/1) dini hari.